Harus Pilih-pilih
NEWS ANALISIS
Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi
Nina Sapti
Pengamat Ekonomi LPEM-UI
Harus Pilih-pilih
SEYOGYANYA pemerintah menyertakan modalnya di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan maksud untuk memperoleh keuntungan atau deviden. Namun, mengingat kondisi BUMN atau BUMD yang ada, dimana tidak semua perusahaan-perusahaan tersebut diketahui memperoleh keuntungan dan bahkan ada yang merugi, pemerintah perlu melakukan telaah sebelum melakukan penyertaan modal.
Salah satu yang perlu diperhatikan sebelum menyertakan modal adalah memilih BUMN atau BUMD yang mampu berikan keuntungan. Kemampuan itu bisa dilihat dari performance perusahaan yang biasanya rutin mengirim laporan keuangannya. Dengan rutinitas tersebut dapat dilihat apakah BUMN atau BUMD yang bersangkutan bisa memenuhi tujuan penyertaaan modal.
Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi
Nina Sapti
Pengamat Ekonomi LPEM-UI
Harus Pilih-pilih
SEYOGYANYA pemerintah menyertakan modalnya di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan maksud untuk memperoleh keuntungan atau deviden. Namun, mengingat kondisi BUMN atau BUMD yang ada, dimana tidak semua perusahaan-perusahaan tersebut diketahui memperoleh keuntungan dan bahkan ada yang merugi, pemerintah perlu melakukan telaah sebelum melakukan penyertaan modal.
Salah satu yang perlu diperhatikan sebelum menyertakan modal adalah memilih BUMN atau BUMD yang mampu berikan keuntungan. Kemampuan itu bisa dilihat dari performance perusahaan yang biasanya rutin mengirim laporan keuangannya. Dengan rutinitas tersebut dapat dilihat apakah BUMN atau BUMD yang bersangkutan bisa memenuhi tujuan penyertaaan modal.
Sejauh ini, masih banyak BUMN atau BUMD yang tidak bisa memberikan keuntungan bagi pemerintah. Hanya segelintir perusahaan yang bisa memberikan keuntungan. Mereka terutama yang bergerak di bidang perbankan. Sementara perusahaan yang bergerak di bidang fasilitas umum seperti misalnya PDAM, lebih banyak mengalami kerugian daripada memberikan keuntungan.
Kerugian yang dialami BUMN atau BUMD dikarenakan belum baiknya pengelolaan perusahaan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Disamping manajemen yang memang kurang baik, faktor-faktor tertentu menjadi penyebab ruginya perusahaan tersebut. Seperti diketahui, di era pemerintahan Soeharto, BUMN atau BUMD dijadikan sapi perah untuk keperluan politik. Karenanya, hanya sedikit BUMN atau BUMD yang bisa memberikan keuntungan.
Meski demikian, beranjak dari masa itu, BUMN dan BUMD mulai berbenah. Berbagai cara dilakukan, salah satunya dengan merger atau go internasional. Dengan demikian, keuntungan bisa diraih BUMN atau BUMD sehingga pemerintah yang ikut menyertakan modal juga bisa mendapatkan deviden.
Namun, khusus tentang BUMD, banyak hal lain yang harus diperhatikan. Sebab, setiap daerah memiliki karakteristik masing- masing. Begitu pula dengan BUMD atau BUMN yang ada di tempat itu. (*)
Comment Form under post in blogger/blogspot