Rudianto Tjen : Saya Rugi

Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi

TANPA banyak bicara, Rudianto Tjen mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Bangka periode 2008-2013. Berkas pendaftaran telah diisi dan dikembalikannya ke DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bangka pada 29 November silam.

Sebelum akhirnya memutuskan untuk turun gunung, Rudi, begitu sapaan akrabnya, banyak mendengar pertanyaan-pertanyaan seputar rencana pencalonannya. Apakah ia benar-benar ingin berkompetisi menjadi Bupati Bangka? Apa untung ruginya bila anggota DPR RI ini mencalonkan diri? Demikian sederet tanda tanya yang beredar.

Rudi mengatakan bila mempertimbangkan aspek untung-rugi, ia jelas rugi bila mencalonkan diri sebagai Bupati Bangka mendatang. Status sebagai anggota Komisi IX DPR RI membuat Rudi, yang kinerjanya dinilai baik oleh DPP PDIP maupun rekan sejawatnya, harus turun dua tingkat.

"Kalau saya mencalonkan diri sebagai Gubernur berarti kan cuma turun satu tingkat. Nah kalau ini calon Bupati, jadi saya turun dua tingkat dari sekarang sebagai anggota DPR RI. Bicara untung-rugi, tentu saja saya rugi," ungkap Rudi kepada Bangka Pos Group, Minggu (9/12).

Meski demikian, Rudi tidak mempermasalahkan kerugian yang bakal dialaminya. Pria kelahiran Sungailiat, 27 Mei 1958, ini ikhlas berjuang demi kemajuan Kabupaten Bangka. Apalagi hal itu dilakukan untuk masa depan anak-cucu menyongsong kondisi pasca timah.

"Saya melihat bahwa pembangunan di daerah itu masih terkonsentrasi pada timah, sementara timah dalam waktu tidak terlalu lama akan habis. Jangan sampai Babel, khususnya Bangka, berubah menjadi kota mati seperti halnya pulau Singkep yang ditinggalkan warganya," ujar politisi yang memulai karirnya dengan menjabat sebagai bendahara DPD PDIP Babel itu.

Lebih lanjut, ayah dua anak ini menjelaskan ia memiliki cita-cita untuk membangun Bangka dengan mengembangkan program pembangunan pasca timah. Program itu diterapkan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan bahkan mendorong daerah tersebut agar lebih maju. Rudi menganggap itulah jalan satu-satunya yang bisa menyelamatkan Bangka.

"Kalau masih seperti sekarang ini, program dan proyek pemerintah masih seperti sekarang ini, saya khawatir dengan waktu yang tidak lama lagi masa depan anak cucu kita tidak terjamin," kata suami Priyanti A Wijaya itu.

Rudi, yang bakal mengakhiri masa jabatannya sebagai anggota DPR RI pada Mei 2009, menambahkan walaupun sudah mendaftarkan diri sebagai cabup, ia masih harus melewati serangkaian proses seleksi. Para Cagub dan Cawagub dari PDIP terlebih dahulu menjadi bahan pembahasan dalam Rakercabsus DPD PDIP yang akan digelar awal tahun nanti. Rakercabsus kemudian menentukan Cabup dan Cawabup yang lalu disampaikan ke pengurus tingkat propinsi.

"Kalau pun nantinya saya lolos, hasil rakercabsus akan disampaikan ke pengurus propinsi baru kemudian direkomendasikan ke DPP di Jakarta. Nah di DPP, kita akan melalui fit and proper test baru diijinkan atau tidak oleh partai. Jadi prosesnya masih cukup panjang," urainya.

Terlepas dari proses tersebut, Rudi mengaku tidak memusingkan diri dengan Cawagub yang akan mendampinginya. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan tentang itu ke partai yang selama ini menjadi tempatnya bernaung dalam dunia politik nasional. "Yang jelas kita ada komunikasi, keputusannya saya serahkan ke partai," tandas Rudi. (*)

BIODATA

Nama : Ir Rudianto Tjen
TTL : Sungailiat, 27 Mei 1958
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Gd. DPR/MPR RI Nusantara I Lt. 08 R. 0830 Jl. Gatot Subroto, Komplek DPR RI Blok E-2 No.364
Jakarta
Telpon : 5756356, 5756357, 5756040, 5756042, 5756043
Istri : Priyanti A. Wijaya
Anak : 2 (dua) Orang

Riwayat Pendidikan

* SD 1970
* SMP UPTB Pemali 1973
* SMA Sungai Liat 1977
* UKRIDA 1987

Riwayat Jabatan

* PT. Elbiru (1978-1979)
* PT. Panggung Elektronik (1979-1990)
* PT. LG Astra (1991-1997)
* Anggota DPRD Bangka (1999-2004)
* Anggota DPR RI (2004-2009)

Pengalaman Organisasi

* Dewan Penasehat FKKB
* Dewan Pengawas Yayasan Naviri Ministry
* Bendahara Taekwondo 1999-2002
* Anggota Persaudaraan Insinyur Bangka
* Bendahara DPD PDIP Babel