Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Senin, 03 Maret 2008

Yusril di Film Laksamana Cheng Ho, Ibarat Naik Haji


JAKARTA, BANGKA POS - Jika tidak ada halangan, empat bulan lagi film Laksamana Cheng Ho yang dibintangi mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra bisa dinikmati penonton.

Setelah menyelesaikan syuting terakhir yang diperkirakan dalam waktu dua bulan, sisa waktu dipergunakan untuk pengeditan secara keseluruhan. Setelah itu dipastikan seluruh masyarakat di enam negara bisa menyaksikan Laksamana Cheng Ho yang sengaja dibuat untuk semua kalangan umur.

Yusril mengatakan, penyelesaian film Laksamana Cheng Ho tidak sesuai dengan rencana. Awalnya, film ini sudah bisa ditonton pada akhir bulan ini. Hal itu bisa terwujud jika seandainya proses syuting dapat diselesaikan dalam waktu enam bulan.

“Tapi sepertinya meleset satu bulan. Keterlambatan itu disebabkan faktor-faktor yang sangat teknis seperti pembuatan replika kapal Cheng Ho serta penyiapan ornamen istana majapahit dan blambangan,” kata Yusril ditemui Bangka Pos Group di sela kegiatan syuting terakhir Laksamana Cheng Ho di studio PT Jupiter Global Film, Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (1/3) pagi.

Yusril mengatakan, keterlambatan pembuatan ornamen membuat para pemain dan crew melaksanakan kegiatan lain terlebih dahulu.

Kendala lainnya faktor cuaca di Indonesia yang saat ini diwarnai musim hujan. Meski masalah itu tidak terlalu berpengaruh terhadap para pemain, kegiatan syuting terpaksa dihentikan.

“Kalau orang enggak apa-apa, tapi kalau alat kan kadang tidak bisa,” tandas Yusril yang bersyukur karena kegiatan syuting sudah bisa dimulai lagi. Tidak lupa Yusril meminta doa restu masyarakat agar proses syuting terakhir dapat berjalan dengan lancar.

“Kemarin sempet ada masalah listrik, tapi seperti sebelumnya masalah itu sudah bisa di atasi. Semoga ke depan tidak terjadi lagi. Selebihnya tidak ada kendala berarti dalam pembuatan film ini. Termasuk soal perizinan,” imbuhnya.

Dalam film garapan tiga sutradara asal Thailand, Indonesia, dan China tersebut, Yusril berperan sebagai bintang utama, Laksamana Cheng Ho.

“Berakting dalam film ini, ibarat kita pergi haji,” ujar Yusril saat disinggung tentang debut aktingnya dalam film kolosal ini.

Putra kelahiran Belitung ini menuturkan, jika seseorang pergi haji maka sebelumnya dia pasti mempelajari tentang sejarah Islam.

“Jadi saya lebih pada mempelajari sejarah tentang Laksamana Cheng Ho, bukan pada skenario yang ada,” ujarnya.

Setelah digarap selama beberapa bulan, dengan mengambil lokasi syuting di beberapa negara, film Laksmana Cheng Ho kini memasuki tahap akhir. Syuting terakhir dilakukan di sejumlah tempat di Indonesia yang diantaranya di studio PT Jupiter Global Film, serta dua lokasi lain di daerah Jawa Barat.

Yusril mengatakan aktingnya dalam Laksamana Cheng Ho juga menyerupai kehidupan politik. Intrik, dan lain sebagainya mewarnai kisah sang Laksamana. Selama melakoni perannya, suami Rika Tolentino Kato mengaku tidak terlalu serius dan tidak pula terlalu santai.

“Serius santai lah,” ujarnya seraya menambahkan kalau perannya dalam film kadang ikut terbawa di kehidupan sehari-hari.

Keseriusan Yusril cukup tergambar ketika dia memulai kegiatan syuting. Sembari memperhatikan skenario yang ada di depannya, Yusril sesekali minta penegasan perihal aksinya sebagai laksamana.

“Apakah di sejarahnya ada salaman seperti tadi? Atau langsung aja?” tanya Yusril saat latihan yang dilakukan sebelum proses perekaman salah satu adegan. (Persda Network/mun)

http://www.bangkapos.com/bangkapos/c5062de739bf04ff82c05acd22eda411/6514/baca/1/0/
0/1/2008/Maret/03/0


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net