APK Babel Diduga Hasil Rekayasa
"Saya tidak setuju kalau ada yang merekayasa. Bagaimana nanti nasib SDM kita. Misalnya dari SD...," EDISON TAHER (Kepala Dinas Pendidikan Pangkalpinang)
"Dugaan itu muncul setelah kita menerima kunjungan anggota DPRD Riau dan Jambi ke Babel beberapa waktu...," SURADY SOEHOED (Ketua Dewan Pendidikan Babel)
JAKARTA, BANGKA POS -- Ketua Dewan Pendidikan Babel Surady Soehoed mengaku meragukan kebenaran Angka Partisipasi Kasar (APK) yang dicapai dunia pendidikan Babel. Dia menduga ada 'rekayasa' terhadap angka yang membuat Babel berada di antara sepuluh peringkat pendidikan terbaik tingkat nasional tersebut.
"Dugaan itu muncul setelah kita menerima kunjungan anggota DPRD Riau dan Jambi ke Babel beberapa waktu lalu. Selain itu dua minggu yang lalu saya bertemu dengan saudara Rusli Rachman yang mengatakan sudah memiliki data tentang hal itu," ungkap Surady saat ditemui di asrama haji, Pondok Gede Jakarta pada akhir pekan lalu.
Ditambahkannya, beberapa kenyataan pahit tentang dunia pendidikan Babel juga ditemukan sejak dia menjabat sebagai Ketua Pendidikan Babel pada Desember tahun lalu. Salah satunya, Surady melihat sedikitnya 80 persen kegagalan dicapai siswa Babel saat mengikuti saringan masuk ke universitas.
Tidak hanya itu, Surady juga memperhatikan bahwa banyak lulusan sarjana yang ketika kembali ke Babel tidak dapat menunjukkan kemampuannya untuk memajukan negeri serumpun sebalai. Mereka, lanjut Surady, pada akhirnya menambah jumlah pengangguran atau lebih banyak berkecimpung sebagai pekerja tambang inkonvensional.
"Dugaan itu muncul setelah kita menerima kunjungan anggota DPRD Riau dan Jambi ke Babel beberapa waktu lalu. Selain itu dua minggu yang lalu saya bertemu dengan saudara Rusli Rachman yang mengatakan sudah memiliki data tentang hal itu," ungkap Surady saat ditemui di asrama haji, Pondok Gede Jakarta pada akhir pekan lalu.
Ditambahkannya, beberapa kenyataan pahit tentang dunia pendidikan Babel juga ditemukan sejak dia menjabat sebagai Ketua Pendidikan Babel pada Desember tahun lalu. Salah satunya, Surady melihat sedikitnya 80 persen kegagalan dicapai siswa Babel saat mengikuti saringan masuk ke universitas.
Tidak hanya itu, Surady juga memperhatikan bahwa banyak lulusan sarjana yang ketika kembali ke Babel tidak dapat menunjukkan kemampuannya untuk memajukan negeri serumpun sebalai. Mereka, lanjut Surady, pada akhirnya menambah jumlah pengangguran atau lebih banyak berkecimpung sebagai pekerja tambang inkonvensional.
Surady mengatakan untuk memperbaikinya, dia berencana mengadakan seminar yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Babel. Sementara disinggung mengenai pernyataannya tentang APK, Surady menyebutkan bahwa dia tidak membenarkan hal itu ada. Tapi mengatakan rekayasa tersebut dalam tanda kutip.
"Waktu bertemu dengan saudara Rusli Rachman, saya bilang bahwa rekayasa itu dalam tanda kutip. Jadi nanti kita lihat dulu," tegasnya.
Sesuai Rumus
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Edison Taher, membantah dugaan rekayasa APK terutama di wilayah kerjanya. Katanya, perhitungan APK telah dibuat sesuai rumus yang ada. Dan sebelum sampai di tingkat nasional, APK telah terlebih dahulu dipaparkan di tingkat provinsi.
"Hanya saja waktu paparan di tingkat provinsi, data-data itu seolah-olahnya menurut Pak Rusli itu tidak valid. Tapi kenyataannya enggak kok. Di dalam paparan di tingkat menteri, data-data itu valid," imbuh Edison yang ditemui usai menjadi pembicara di Seminar Pendidikan yang digelar ISBA Jaya di asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat (23/5).
Edison menegaskan, kalau di Pangkalpinang, dia tidak bangga dengan nilai UAN yang tinggi tapi tidak jujur. Dia akan bangga biarpun nilai tidak terlalu tinggi namun diiringi dengan kejujuran. Dan itulah yang dikembangkan di dunia pendidikan Pangkalpinang.
"Saya tidak setuju kalau ada yang merekayasa. Bagaimana nanti nasib SDM kita. Misalnya dari SD sudah diajarkan berbohong, lalu SMP juga, dan kemudian SMA, jadi generasi apa nantinya," katanya.
"Kemudian kalau mereka sudah terbiasa dengan kompetisi yang tinggi, mudah-mudahan walaupun nilainya tidak terlalu tinggi, tapi kalau dia keluar, dia akan mampu bersaing dengan orang lain. Ini yang perlu ditanamkan," papar Edison yang mengaku menerapkan sistem yang sangat ketat dalam pelaksanaan UAN kemarin. (mun)
-------------------------------------------------------------------
Sister School ke Malaysia
SEBAGAI wujud pengembangan pendidikan di Pangkalpinang, Edison Taher mencontohkan sister school yang dijalankan SDN 3 Pangkalpinang ke Sekolah Rendah Taman Megah (SKTM), Selangor, Malaysia, pada 1924 Mei lalu. Kepergian 53 murid SD itu dalam rangka memenuhi undangan SKTM yang merupakan sekolah asuhan Microsoft.
"Di sana kita melakukan pertukaran budaya, sharing kurikulum, dan perkenalan software yang diterapkan Microsoft di SKTM. Selama di sana, anakanak (murid-murid SD 3 Pangkalpinang- red) duduk dan belajar bersama dengan muridmurid SKTM," ujar Edison.
Sister School merupakan program yang baru dijalankan menyusul penerapan Pangkalpinang Education Cyber City (PECC). Selepas 53 murid SDN 3 Pangkalpinang kembali dari Malaysia, mereka bisa tetap berhubungan lewat internet yang telah dipasangkan di sekolah. Bahkan percakapan bisa dilangsungkan dengan teleconference.
"Setelah SDN 3, nanti akan menyusul beberapa sekolah yang bakal melakukan sister school juga. Nanti kita akan usulkan beberapa sekolah," katanya. (mun)
Sumber : Harian Pagi Bangka Pos
"Di sana kita melakukan pertukaran budaya, sharing kurikulum, dan perkenalan software yang diterapkan Microsoft di SKTM. Selama di sana, anakanak (murid-murid SD 3 Pangkalpinang- red) duduk dan belajar bersama dengan muridmurid SKTM," ujar Edison.
Sister School merupakan program yang baru dijalankan menyusul penerapan Pangkalpinang Education Cyber City (PECC). Selepas 53 murid SDN 3 Pangkalpinang kembali dari Malaysia, mereka bisa tetap berhubungan lewat internet yang telah dipasangkan di sekolah. Bahkan percakapan bisa dilangsungkan dengan teleconference.
"Setelah SDN 3, nanti akan menyusul beberapa sekolah yang bakal melakukan sister school juga. Nanti kita akan usulkan beberapa sekolah," katanya. (mun)
Sumber : Harian Pagi Bangka Pos
Comment Form under post in blogger/blogspot