Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Kamis, 16 Oktober 2008

Ki Gendeng: Noorsyaidah Harus Lebih Humoris

Kamis, 16 Oktober 2008 | 05:19 WIB

MENURUT paranormal Ki Gendeng Pamungkas, penyakit yang diderita Noorsyaidah, yang disebut manusia kawat dari Kutai Timur, Kalimantan, merupakan akibat dari santet yang disebut Aji Serat Sebaya.

Ki Gendeng juga berpendapat bahwa penyakit Noorsyaidah hampir tidak mungkin diobati. Hal itu dikarenakan penyakit sudah lama diderita guru dari Kalimantan tersebut. Meski demikian, secercah harapan diungkapkan Ki Gendeng untuk kesembuhan Nursaidah.

Berikut petikan wawancara wartawan Persda Network, M Ismunadi, dengan Ki Gendeng Pamungkas sebelum tampil dalam acara Empat Mata di Studio Trans7, Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Rabu (15/10) malam :

UNTUK disembuhkan menurut saya sulit ya. Malah kemungkinannya 99 persen tidak bisa disembuhkan.
Karena penyakit ini sudah terlalu lama dan pelaku santetnya sendiri sudah meninggal dunia.

Solusinya yang paling baik adalah dari sisi korbannya sendiri.Yaitu punya rasa humor yang baik, ekspresi, inspirasi, rasa humor harus dikeluarkan. Karena orangnya memang dari keluarga yang sombong.

Lebih humoris itu untuk penyembuhan secara tidak langsung. Karena orang yang punya rasa humor itu enggak bisa kena santet. Tapi kalau dia cemberut, sombong, terhadap tetangga sombong, pagar selalu tertutup, ketakutan sama tetangga dan teman, ya udah mudah kena (santet). Tapi dengan doa-doa atau apa, itu enggak juga.

Dulu saya disuruh sama walikota Samarinda (untuk mengobati Nursaidah), tapi saya tolak. Kan saya dulu pernah tinggal di sana.Saya lima tahun yang lalu sudah tahu. Karena saya sering ke sana.

Santet yang dikirim kepada korban itu namanya Aji Serat Sebaya. Itu bertujuan untuk menyiksa, ya seperti santet yang dikirimkan kepada Pak Harto itu sama jenisnya. Penyebabnya? Yah mungkin dulu dia disenangi laki-laki tapi mungkin dia sombong atau gimana.

Untuk minta maaf, sudah tidak mungkin karena pelakunya sudah meninggalkan. Sedangkan keluarga pelaku secara tidak langsung tidak mau tampil karena takut. Apalagi ini sudah terekspose. Di Indonesia sendiri belum ada hukum yang mengatur tentang santet. Tapi di sana kan masih ada main hakim sendiri. Jadi ketakutan dari pelaku pasti ada. (Persda Network/mun)

Sumber :
http://kompas.com/index.php/read/xml/2008/10/16/05193769/ki.gendeng.noorsyaidah.harus.lebih.humoris
http://www.bangkapos.com/breakingnews/0c2a8c6bb7e7f0c1acb1f1c853e7e750/4590/baca/0/0/0/0/2008/Oktober/16/0


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net