Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Senin, 17 November 2008

Mesti Bentuk Bursa Timah

* Untuk Menjaga Stabilitas Harga

edisi: Senin, 17 November 2008

JAKARTA, BANGKA POS -- Departemen Perdagangan dan Perindustrian (Deperindag) mengajukan usul pembentukan Bursa Timah dibawah pengawasan Bursa Komoditi naungan Departemen Keuangan. Bursa timah diharapkan bisa menjaga stabilitas harga timah baik lokal maupun internasional. Apalagi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil timah terbesar.

Rencana pembentukan bursa timah sudah dilayangkan Deperindag sejak tahun lalu. Sayangnya, hingga saat ini belum ada realisasi dari usulan tersebut.

“Dengan adanya bursa timah, kita berharap harga timah di dunia tidak ditentukan oleh buyer (pembeli). Tapi kita lah yang menentukannya. Karena wong kita yang mendominasi kok,” ungkap Hartojo Agus Tjahyono, Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Deperindag, saat ditemui Bangka Pos Group di sela-sela acara forum diskusi bertajuk “Mencari Solusi di Balik Krisis Ekonomi Global bagi Kesejahteraan Masyarakat Bangka Belitung”, di Hotel Bumi Karsa, Jakarta, Sabtu (15/11).

Selain itu, lanjut Agus, Deperindag juga mengusul timah untuk masuk ke dalam komoditas yang diawasi Bursa Komoditas. Dengan demikian perdagangannya pun bisa menguntungkan bagi Indonesia, atau Propinsi Bangka Belitung, sebagai penghasil barang tambang tersebut.

Agus mengatakan sejauh ini, berdasarkan pengamatannya, timah lebih banyak diekspor keluar negeri seperti ke Singapura atau negara tujuan lainnya. Harganya pun masih bergantung pada bursa timah yang ada di London, Inggris. Agus menyebutkan salah satu tujuan dibuatnya bursa timah adalah agar saat menjual timah, Indonesia memiliki bargaining position (posisi tawar) untuk ikut menentukan harga timah yang hendak ditawarkan ke pembeli.

“Untuk bursa ini kita bisa saja memulai dengan bursa yang bersifat loka terlebih dahulu. Misalnya bursa timah jakarta. Baru kemudian perlahan-lahan mendunia hingga kita bisa cukup berperan dalam kancah bursa timah internasional,” tegasnya.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Eko Maulana Ali menyambut baik usulan yang dikatakan Agus. Di tempat yang sama, Eko menilai kalau usaha itu adalah usaha yang baik dari pemerintah pusat.

Meski begitu, orang nomor satu di Provinsi Babel itu berharap agar pemerintah daerah juga ikut dilibatkan dalam pembentukan bursa timah tersebut. Dan yang tidak kalah penting, kehadiran bursa timah tidak malah berbalik merugikan para pengusaha timah Indonesia, terutama di Babel sebagai daerah penghasil timah terbesar.

“Kalau itu membantu para pengusaha ya tentu saja ini adalah upaya yang sangat baik. Kita pasti akan mendukungnya,” ujar Eko yang dalam acara forum diskusi tersebut, memaparkan kondisi Provinsi Babel dari sejumlah aspek. (mun)

http://www.bangkapos.com/berita/817f2db48f9b83468d1454a47d29992a/15570/baca/1/0/0/1/2008/November/17/0