Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Senin, 26 November 2007

Gubernur Presentasi di Business Gathering

* Promosikan Potensi dan Peluang Investasi Babel


Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi

JAKARTA -- Untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi, Gubernur Babel Eko Maulana Ali bertekad menggenjot industri hilir dengan basis bahan baku di sektor pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan, serta mendorong pariwisata. Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan menghadiri business gathering tentang potensi dan peluang investasi di Babel yang digelar di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada hari ini, Selasa (27/11).

Dalam acara itu, Gubernur akan mencoba memperluas jaringan dengan para investor yang direncanakan hadir. Menurutnya sebagai propinsi yang memiliki potensi alam yang cukup, Babel perlu menjalin hubungan untuk mengembangkan industri yang selama ini hanya mengandalkan timah dan lada. Di hadapan para calon investor, Gubernur akan memberikan paparan tentang potensi-potensi yang ada di Babel.

"Potensi Babel itu kalau boleh saya umpakan, sebagai tiny heaven at the equator, surga kecil di khatulistiwa. Untuk maju, kita perlu memperlebar networking (jaringan-red) yang selama ini dirasakan masih kurang," ungkap Gubernur dalam acara konperensi pers di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin (26/11).


Mengapa di industri hilir? Gubernur mengatakan Babel tidak bisa hanya bergantung pada timah dan lada saja. Menurut perkiraan Departemen ESDM, cadangan timah di Babel akan habis dalam jangka waktu delapan tahun. Sedangkan PT Timah memperkirakan waktu lebih panjang yaitu 14 tahun.

Sementara itu,lanjut Gubernur, produksi lada pun terus menurun. Karenanya dibutuhkan terobosan dalam menyongsong masa pasca timah. Dia tidak ingin bila nanti setelah Timah habis, Babel akan menjadi ghost town atau kota hantu.

"Selama ini kita memiliki potensi bahan baku seperti pasir kuarsa di Belitung. Tapi sepanjang tahun kami hanya menjual pasirnya saja. Itu dikirim keluar hanya untuk diberi label. Begitu juga dengan timah. Kenapa kita tidak menghadirkan perusahaan pengolah kuarsa itu di Babel sehingga menghasilkan lapangan kerja dan memberikan added value (nilai tambah-red) pada masyarakat," ujarnya.

Gubernur menyebutkan bahwa di Babel memiliki potensi untuk pembangunan industri berbasis sumber daya perikanan. Hal itu memungkinkan dengan kondisi geografis Babel yang berbentuk kepulauan. Kekayaan perikanan di Babel khususnya pada jenis-jenis ikan perairan dangkal seperti ikan tongkol.

Selanjutnya, industri berbasis hasil perkebunan akan ditawarkan dalam acara yang terselenggara berkat kerjasama dengan Bangka Belitung Invesment And Promotion Board. Disamping lada, Babel juga mempunyai perkebunan Kelapa Sawit dengan produksi 1.391.947 ton pada tahun 2006, produksi karet sebesar 11.654 ton, dan produksi kelapa mencapai 6.529 ton. Ketiga hasil perkebunan itu akan menjadi andalan Babel ke depan dan diusahakan untuk dikembangkan industri hilirnya.

"Pemerintah Provinsi Kepulaun Bangka Belitung juga menawarkan peluang bisnis pada sektor infrastruktur, seperti industri galangan kapal," kata Gubernur yang turut mempromosikan pantai dengan pasir putih dan karang-karang yang dipenuhi biota-biota lautnya.

Target Rp 3 triliun

Guna menunjang terobosan untuk maju ke depan, Gubernur mengaku sejumlah peningkatan akan dilakukan di sisi sumder daya manusia (SDM) serta pembangunan infrastruktur. Sehubungan dengan pembangunan infrastruktur, lima catatan rencana pembangunan telah disampaikan gubernur kepada Presiden SBY saat berkunjung di Belitung belum lama ini.

Diantara rencana pembangunan tersebut antara lain pelebaran landasan Bandara Depati Amir, perampungan pelabuhan Tanjung Batu di Belitung dan pelabuhan Pangkalbalam. Tidak hanya itu sebuah convention center dan hotel berkapasitas 200 orang akan didirikan di Babel.

"Pembangunan infrastruktur ini juga untuk program kita yang disebut Visit Babel Archipelago 2010," tuturnya.

Gubernur juga berjanji tidak akan menghambat para investor dengan peraturan-peraturan. Bahkan pelayanan one stop service dijanjikan bagi mereka yang ingin menanamkan investasi di industri hilir yang direncanakan.

Disinggung soal target investasi, Gubernur mengatakan setidaknya investasi di Babel bisa melebihi Rp 3 triliun yang sudah terealisasi lewat pengembangan industri budidaya udang. "Semoga nanti bisa lebih," harap Gubernur dengan optimis. (*)


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net