Adnan Buyung Kecam SBY
* Tampung Yusril jadi analisis hukum
JAKARTA -- Kemesraan yang kembali terjalin antara Presiden SBY dengan mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, ternyata membuat orang dalam lingkaran Istana meradang. Ketidaksukaan Yusril yang akan diberi tugas lagi oleh Presiden SBY itu mendapat kecaman dari salah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution.
Tegas dikatakan oleh Adnan Buyung, Yusril tak pantas mengemban tugas apapun dari pemerintah apalagi dijadikan analisis permasalahan hukum.
"Bagi saya, Yusril tidak layak untuk diberikan tugas sebelum dia clear terlebih dahulu nama baiknya, itu logikanya dan saya tidak percaya dengan pernyataan Yusril kepada wartawan mengenai pertemuan dirinya dengan SBY di Cikeas kemarin itu. Bagi saya, belum tentu benar, hanya klaim Yusril saja. Dan bukan pernyataan presiden dan Andi Malarangeng sebagai juru bicara presiden," tandas Adnan Buyung Nasution dalam acara ngobrol bareng Gus Dur yang diadakan oleh Radio 68 H, Sabtu siang (22/12) kemarin.
Seperti diberitakan Jumat siang (21/12) kemarin, sekitar 30 menit Presiden SBY di kediamannya di Cikeas Bogor, Jawa Barat, bertemu dengan mantan Mensesneg Yusril Ihza. Saat dikonfirmasi oleh beberapa wartawan, Yusril mengaku akan mendapat tugas khusus dari SBY, menganalisa permasalahan hukum.
"Akan ada tugas khusus yang diberikan kepada saya. Beliau meminta analisis saya atas beberapa hal permasalahan hukum. Tapi saya nggak bisa bilang sekaranglah," kata Yusril saat itu.
Ketua Dewan Penasehat Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini, dengan gaya bahasa yang sedikit 'berapiapi' kemudian mempertanyakan konsistensi Presiden SBY dalam memberihkan orangorang di sekitar lingkungan Istana. Bila benar, Yusril come back ke Istana, maka hanya memberikan citra buruk pemerintahan di mata masyarakat.
"Terkesan, ada inkonsistensi dari Presiden SBY. Di satu pihak ingin pemerintahannya diisi orang bersih dengan memberantas korupsi di lingkungan Istana. Orang seperti Yusril itu dalam pandangan masyarakat memiliki masalah. Paling tidak ia menjadi orang yang paling disorot publik," tandasnya.
Sudah Diklarifikasi
Mendapat kecaman dari Adnan Buyung Nasution, adik kandung Yusril Ihza Mahendra, Yusron Ihza Mahendra, 'angkat bicara'. Salah seorang Wakil Ketua Komisi I DPR ini balik mengecam Adnan Buyung yang mempertanyakan eksistensi Presiden SBY yang berkeinginan mengangkat kakaknya sebagai analisis hukum.
Yusron secara khusus kepada Persda Network kemarin tegas menyatakan, nama baik Yusril sudah diklarifikasi oleh Kejaksaan Agung sejak lama. "Setidaknya Kejagung telah mengeluarkan klarifikasi sekitar satu bulan setelah Yusril lengser dari Kabinet. Seharusnya, pak Adnan tidak
terlalu cepat berkomentar soal itu. Atau kalau mau berkomentar, teliti dulu duduk masalahnya baru komentar. Karena masalah nama baik itu sudah lama diklarifikasi Kejagung. Cuma media tidak mau memuatnya. Meski demikian ada berita-berita kecil mengenai itu," ujar Yusron
Yusron malah mencurigai Adnan kurang tidak menyimak tentang berbagai pemberitaan terhadap kakaknya. Adnan Buyung, kata Yusron lagi, kemungkinan tidak mengetahui adanya klarifikasi yang dikeluarkan Kejagung. Dalam klarifikasi tersebut, Kejagung bahkan menyatakan kalau Yusril tidak terlibat dalam kasus dana di Bank Paribas.
"Saya sendiri ada ngobrol sedikit-sedikit tentang itu dengan dia (Yusril-red)," katanya seraya mengakhiri percakapan karena sedang dalam keadaan menyetir mobil. (Persda Network/yat/h10)
Tegas dikatakan oleh Adnan Buyung, Yusril tak pantas mengemban tugas apapun dari pemerintah apalagi dijadikan analisis permasalahan hukum.
"Bagi saya, Yusril tidak layak untuk diberikan tugas sebelum dia clear terlebih dahulu nama baiknya, itu logikanya dan saya tidak percaya dengan pernyataan Yusril kepada wartawan mengenai pertemuan dirinya dengan SBY di Cikeas kemarin itu. Bagi saya, belum tentu benar, hanya klaim Yusril saja. Dan bukan pernyataan presiden dan Andi Malarangeng sebagai juru bicara presiden," tandas Adnan Buyung Nasution dalam acara ngobrol bareng Gus Dur yang diadakan oleh Radio 68 H, Sabtu siang (22/12) kemarin.
Seperti diberitakan Jumat siang (21/12) kemarin, sekitar 30 menit Presiden SBY di kediamannya di Cikeas Bogor, Jawa Barat, bertemu dengan mantan Mensesneg Yusril Ihza. Saat dikonfirmasi oleh beberapa wartawan, Yusril mengaku akan mendapat tugas khusus dari SBY, menganalisa permasalahan hukum.
"Akan ada tugas khusus yang diberikan kepada saya. Beliau meminta analisis saya atas beberapa hal permasalahan hukum. Tapi saya nggak bisa bilang sekaranglah," kata Yusril saat itu.
Ketua Dewan Penasehat Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini, dengan gaya bahasa yang sedikit 'berapiapi' kemudian mempertanyakan konsistensi Presiden SBY dalam memberihkan orangorang di sekitar lingkungan Istana. Bila benar, Yusril come back ke Istana, maka hanya memberikan citra buruk pemerintahan di mata masyarakat.
"Terkesan, ada inkonsistensi dari Presiden SBY. Di satu pihak ingin pemerintahannya diisi orang bersih dengan memberantas korupsi di lingkungan Istana. Orang seperti Yusril itu dalam pandangan masyarakat memiliki masalah. Paling tidak ia menjadi orang yang paling disorot publik," tandasnya.
Sudah Diklarifikasi
Mendapat kecaman dari Adnan Buyung Nasution, adik kandung Yusril Ihza Mahendra, Yusron Ihza Mahendra, 'angkat bicara'. Salah seorang Wakil Ketua Komisi I DPR ini balik mengecam Adnan Buyung yang mempertanyakan eksistensi Presiden SBY yang berkeinginan mengangkat kakaknya sebagai analisis hukum.
Yusron secara khusus kepada Persda Network kemarin tegas menyatakan, nama baik Yusril sudah diklarifikasi oleh Kejaksaan Agung sejak lama. "Setidaknya Kejagung telah mengeluarkan klarifikasi sekitar satu bulan setelah Yusril lengser dari Kabinet. Seharusnya, pak Adnan tidak
terlalu cepat berkomentar soal itu. Atau kalau mau berkomentar, teliti dulu duduk masalahnya baru komentar. Karena masalah nama baik itu sudah lama diklarifikasi Kejagung. Cuma media tidak mau memuatnya. Meski demikian ada berita-berita kecil mengenai itu," ujar Yusron
Yusron malah mencurigai Adnan kurang tidak menyimak tentang berbagai pemberitaan terhadap kakaknya. Adnan Buyung, kata Yusron lagi, kemungkinan tidak mengetahui adanya klarifikasi yang dikeluarkan Kejagung. Dalam klarifikasi tersebut, Kejagung bahkan menyatakan kalau Yusril tidak terlibat dalam kasus dana di Bank Paribas.
"Saya sendiri ada ngobrol sedikit-sedikit tentang itu dengan dia (Yusril-red)," katanya seraya mengakhiri percakapan karena sedang dalam keadaan menyetir mobil. (Persda Network/yat/h10)
Comment Form under post in blogger/blogspot