Gempa Bisa Dipengaruhi Pertambangan

NEWS ANALISIS
Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi

Fauzi, MSc, PhD
Kepala Bidang Seismologi Teknik dan Tsunami
Badan Meteorologi Geofisika (BMG) Pusat

GEMPA lokal bisa terjadi karena adanya patahan lokal. Di semua tempat di dunia ini ada patahan lokal yang sangat kecil yang bisa menyebabkan gempa berskala dua atau tiga skala richter. Pemicunya bisa karena adanya stres lokal.

Propinsi Kepulauan Bangka Belitung memang bukan daerah yang termasuk dalam pertemuan lempeng bumi. Namun pertemuan lembang bisa menyebabkan stres kecil yang lalu mencapai daerah dimana gempa loka terjadi. Selain itu stres juga kemungkinan muncul akibat pengaruh yang sangat lokal seperti misalnya kegiatan pertambangan atau apabila di sana ada Dam (bendungan air-red).

Dalam kegiatan pertambangan mestinya ada materi yang dikeluarkan, dirubah-rubah sehingga kestabilan tanah juga berubah. Perubahan itu yang bisa menimbulkan stres yang kemudian memicu gempa. Begitu pula dengan Dam dimana materi yang dikumpulkan lebih besar. Dan mungkin saja ada Dam yang besar di situ sehingga mengakibatkan hal yang sama.

Secara teori ada disebutkan bahwa bulan purnama mempengaruhi terjadinya gempa. Akan tetapi itu tidak bisa dijadikan patokan. Hal ini disebabkan ketidak-konsistenannya dan untuk bulan purnama bukan satu-satunya faktor dalam teori tersebut. Ada suatu sistematis dimana termasuk didalamnya adalah bulan purnama.

Tsunami tidak berpotensi muncul dengan adanya gempa berkekuatan 4 skala richter. Tsunami mungkin datang apabila gempa yang dirasakan di atas 6,5 skala richter. Apabila masyarakat merasakan gempa kuat seperti itu maka mungkin saja tsunami muncul. Datangnya tsunami juga bisa diidentifikasi dengan kondisi pasang surut di daerah tersebut. Tapi itu juga tidak selalu.

Sehubungan dengan gempa di Babel, sejauh ini seperti belum membutuhkan penelitian khusus. Sebab, BMG memiliki satu stasiun di sana yaitu di Tanjung Pandan, Belitung. (*)