Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Kamis, 24 Januari 2008

Dibenci Tapi Berguna

"SAYA mengasumsikan kalau Singapura akan tetap sama seperti 10 tahun lalu. Ternyata tidak," tutur Chooi Yee Choong, Regional Director ASEAN (Islands) International Operation Singapore Tourism Board (STB), saat membagi pengalamannya. Chooi cukup kaget ketika kembali ke Singapura setelah sekian lama bertugas di sejumlah negara ASEAN lainnya. Terlepas dari itu, dia juga bahagia karena Singapura terus melangkah maju untuk menjadi kota paling modern di ASEAN.

Chooi mengatakan perkembangan yang terjadi tidak hanya dalam penegakan kedisplinan yang berujung pada keteraturan. Perhatian khusus terhadap para remaja, yang notabene adalah pelajar, menjadi hal lain yang sangat dihargainya. Pemerintah Singapura memberikan pengawasan yang cukup ketat terhadap para remaja. Menjelang usia dewasa, yaitu 18 tahun, tidak seorang remaja pun diperkenankan melakukan kegiatan yang hanya diperuntukkan bagi orang dewasa.

Dengan perkembangan tersebut, Chooi pernah mendapat keluhan dari anaknya yang tinggal di Singapura. Salah seorang putra Chooi membenci Singapura atas penegakan disiplin yang super tinggi.

"Anak saya pernah mengatakan kalau dia benci Singapura. Di sana, dia tidak bisa minum minuman beralkohol atau menyetir mobil tanpa surat izin. Tidak seperti di Indonesia ketika dia mengunjungi saya. Menanggapinya, saya bilang ke dia kalau itu untuk kebaikan kamu sendiri," ujar Chooi seraya menambahkan bawah pada awalnya dia juga tidak menyukai perubahan yang terjadi di Singapura.

Akan tetapi setelah memahaminya lebih dalam, Chooi pun memberikan nasehat yang sama, seperti nasehat untuk putranya, kepada salah seorang siswa Indonesia di Singapura yang kebetulan bertemu dengannya di Pameran Pendidikan Internasional IKPII di Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (12/1) siang. (Persda Network/Mun)


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net