Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Kamis, 24 Januari 2008

Din Syamsuddin Jadi Pria "Terseksi"

* Jelang Pilpres 2009
* Kemarin disambangi Wiranto

JAKARTA -- Hampir semua partai politik mengincar figur Ketua PP Muhammadiyah untuk diajak ikut bertarung dalam Pilpres 2009 nanti. Din, kini seakan menjadi pria terseksi dalam perebutan kursi kekuasaan, meski yang bersangkutan belum menyatakan kesediaannya atau dengan siapa dirinya bersedia disandingkan.

Kamis (24/1) kemarin, Din Syamsuddin kembali disambangi tokoh politik nasional, yang tak lain mantan capres 2004 Wiranto di Gedung PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat. Kedatangan Wiranto yang kini Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) tentu saja para wartawan cetak maupun elektronik, menduga- duga. Wiranto punya keingian untuk bersanding dengan Din Syamsuddin. Selain sebagai Ketua PP Muhammadiyah, ketua ormas Islam kedua terbesar di Indonesia, Din juga tergolong sebagai politisi muda yang relatif bersh dari catatan politik masa lalu.

Wiranto, tentu saja membantah bila kedatangannya untuk 'melamar' Din Syamsuddin. Argumentasi politisnya, ia mengakui dirinya adalah mantan calon presiden di 2004, tapi hingga kini belum mendeklarasikan sebagai calon presiden di 2009.

"Silahkan saja Anda mengira-ngira, tapi nyatanya kami belum membicarakan hal-hal yang bersifat seperti itu. Saya memang mantan calon presiden atau saya singkat Macan Presiden, tapi kan sekarang belum mendeklarasikan lagi sebagai capres, masih sibuk ngurusi partai yang akan ikut ferivikasi. Jadi, jangan terlalu prematur untuk kemudian melakukan perkiraan-perkiraan yang mengguncangkan rimba persilatan," ujar Wiranto sambil terkekeh-kekeh.

Wiranto, dalam pertemuan kemarin, ditemani oleh beberapa petinggi Partai Hanura. Diantaranya Fuad Bawazier, Samuel Koto (mantan kader PAN) dan Jafar Bajeber (mantan kader PBR). Wiranto kemudian mengungkapkan, alasan utama kedatangannya menemui Din Syamsuddin tak lain karena kesamaan chemistry perjuangan yang sama dengan Muhammadiyah dalam melakukan dakwah untuk kebaikan rakyat.

Hanura, katanya, ingin melakukan perbaikan akhlak masyarakat dalam kehidupan politik yang baru serta melahirkan pemimpin yang memiliki hati nurani.

"Di lapangan, tidak dapat dielakan dari pengurus hanura diisi oleh orang Muhammadiyah. Untuk itu kami ingin menyampaikan hal ikhwal partai Hanura. Ada suatu pemahaman yang sama bahwa Indonesia sedang menghadapi problem-problem dimana sudah hampir sempurna tingkat kehancuran bangsa ini. Untuk itu Hanura akan menghambat itu bersama kekuatan lain untuk membangun akhlak bangsa," kilah wiranto.

Din telihat sudah bisa menebak rasa penasaran wartawan atas kedatangan Wiranto. Dengan jawaban diplomatis, Din kemudian juga tidak menjawab tegas tentang dugaan dirinya memang dilamar oleh Wiranto untuk 2009 nanti.

"Dalam ajaran Islam, sebelum nikah itu meminang, hitbah. Dan hitbah itu harus ada prolognya juga. Jadi, kalau pacaran dalam bahasa anak muda, dalam bahasa Islamnya Taaruf, atau saling kenal mengenal. Kebetulan Pak Wiranto, kami sudah saling berkenalan dan sudah lama tidak saling bertemu, ujar Din.

"Nah, sekarang bertmu lagi, inilah yang namanya Taaruf. Kebetulan, saat bertemu ada gerakan baru, hati nurani. Sekarang bertemu, bisa bertemu dalam cita-cita, bisa juga bertemu di tengah jalan," ujar Din Diplomatis yang membuat para wartawan mesem-mesem

Sejak pertengahan tahun kemarin, kedatangan para elit politik menyambangi khusus Din Syamsuddin di kantornya, pasti tekait dengan Pilpres 2009. Tercatat, beberapa elit politik usai bertemu Din kemudian mengungkapkan bahwa tokoh Muhammadiyah ini masuk daftar politisi yang patut dipinang dalam pertarungan Pilpres 2009 nanti.

Kamis (4/110) tahun lalu, secara tersirat, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufik Kiemas menyatakan, Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin adalah salah satu calon yang akan disandingkan oleh Megawati dalam Pilprres 2009. Pernyataan Taufik Kiemas terhadap Din Syamsuddin itu terungkap secara diplomatis.

"Iya dong, untuk menstabilkan bangsa ini. Kalau pak Din, memang tidak boleh apa?" ujar Taufik Kiemas yang ditemui usai bertemu dengan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di Kantor Pusat Muhammadiyah

Demokrat dan PKS juga minat

Selain PDIP, kubu Partai Demokarat dan PKS juga menginginkan sekali bisa meminang Din Syamsuddin. Presiden PKS Tifatul Sembiring mengemukakan, selain Din Syamsuddin dua tokoh lain yang dipersiapkan sebagai figur alternatif capres 2009 adalah, Jimmly Ashidiqie dan Yusril Ihza Mahendra.

Sementara kubu Partai Demokrat melalui Wakil Ketua Umumnya, Ahmad Mubarok, Din Syamsuddin adalah nama yang bisa saja dipertimbangkan untuk menggantikan Jusuf Kalla sebagai duet Presiden SBY dalam Pilpres 2009 nanti.

Pengamat politk yang juga mantan aktivis mahasiswa, Fajroel Rahman menganggap, figur Din Syamsuddin kurang layak jual bila harus dipasang sebagai capres di 2009. Menurutnya, figur Din lebih cocok untuk diposisikan sebagai orang nomor dua.

"Yang saya lihat, figur pak Din lebih cocok sebagai orang nomor dua atau ditempatkan sebagai cawapres. (Persda Network/yat)


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net