Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Kamis, 24 Januari 2008

Rachel Ingin Anak Mandiri

PETANG itu sebuah suara menyerupai teriakan seekor monyet menarik perhatian sejumlah orang yang duduk-duduk santai di lounge Blitz Megaplex, Jakarta. Apalagi suara gaduh itu diiringi tangis anak kecil. Meski demikian, bukannya berlarian takut atau berusaha membantu anak kecil yang sedang menangis, para pengunjung Blitz Megaplex malah tersenyum sipu. Apalagi setelah mengetahui kalau suara monyet itu berasal dari seorang wanita cantik.

Adalah Rachel Maryam yang menjadi pusat perhatian para pengunjung Blitz Megaplex. Sembari menirukan suara seekor monyet, pemilik nama lengkap Rachel Maryam Sayidina itu berusaha menenangkan putranya, Muhammad Kale Mata Angin, yang sedang menangis. Demi sang buah hati, Rachel meninggalkan acara konperensi pers yang sedang berlangsung.

"Cup.. cup.. ya sayang. Kamu kenapa?" ujar Rachel setelah berhasil mendekap erat Kale.

Di sela-sela kesibukannya sebagai artis, Rachel tetap mencurahkan perhatian penuh untuk Kale. Tanggung jawab itu pun dibaginya bersama sang suami. "Bikin nya bareng, ya ngurusnya bareng dong," katanya dengan nada bercanda.

Perhatian Rachel tidak hanya tertuju pada perkembangan fisik Kale. Sekedar diketahui, penyebab Kale menangis adalah karena dia tidak ingin menyantap bubur yang disodorkan ke mulutnya. Bagi Rachel, penanaman nilai juga memiliki arti penting bagi putra yang didapatnya dari Muhamad Akbar Pradana. Salah satu nilai yang ingin ditanamkan Rachel adalah kemandirian.

Rachel bercita-cita di masa yang akan datang Kale dapat tubuh dewasa sebagai pemuda yang mandiri. Satu hal penting sehubungan dengan hal tersebut adalah Rachel ingin Kale bisa menghargai uang.

"Aku pengen dia (Kale-red) tahu bahwa nyari uang itu tidak gampang. Jadi dia harus bisa menghargainya. Untuk itu, aku ada rencana ngasih pelajaran ke dia lewat Kidzania. Tapi mengingat umurnya yang baru 1,5 tahun, jadi mungkin nanti kalau dia sudah cukup umur baru aku ajak ke sana," tegas perempuan kelahiran Bandung 20 April 1980 itu. (Persda Network/Mun)


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net