Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Senin, 18 Februari 2008

Rangkui Sebagai Tolok Ukur

BERBICARA tentang keberhasilan gerakan penghijauan di Babel, Sekretaris Yayasan Babel Hijau M Wirtsa Firdaus berpendapat bahwa sungai Rangkui dapat dijadikan tolok ukur. Sungai yang mengalir di kota Pangkalpinang itu bisa menjadi acuan apakah lingkungan Babel telah berhasil diperbaiki dari kerusakan akibat aktivitas penambangan.

“Kalau air sungai yang keruh bisa berangsur-angsur jernih seperti dulu maka dapat dikatakan penghijauan itu berhasil. Tapi kalau tetap sama seperti sekarang ini, dimana terlihat keruh seperti kubangan, maka penghijauan belum berhasil,” ujar Wirtsa yang mengaku memiliki kenangan manis ketika bisa berenang, menangkap ikan, dan bermain-main di sungai rangkui dengan airnya yang jernih.

Wirtsa mengatakan kerusakan lingkungan akibat penambangan tidak akan bisa diperbaiki dengan kembali utuh seperti sebelum ditambang. Meski demikian, perbaikan lingkungan bisa dilakukan sedemikian rupa sehingga mampu menjernihkan sungai rangkui seperti dahulu sebelum penambangan marak terjadi di Babel.


“Saya sendiri yakin dan bertekad kalau upaya penghijauan itu bisa berhasil. Satu hal yang membuat saya mau terus berusaha yaitu apa yang telah dilakukan Chiko Mendez, penggerak lingkungan asal Brasil. Dengan kegigihannya, pria yang sehari-harinya sebagai petani karet itu berhasil mempertahankan keasrian hutan di Brasil,” pungkas Wirtsa yang berupaya melakukan penghijauan lewat yayasan yang diikutinya. (mun)

Sumber :
http://www.bangkapos.com/berita/8d53e845f0730c24e9906119637f4686/5915/baca/14/0/
0/1/2008/Februari/18/0


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net