TNI-Polri Bentrok di Manggar, Oknum Terlibat Diproses Hukum
* Tiga Aparat Terluka
* Pos Polisi Rusak
* Cek Cok di Tempat Hiburan
* Situasi Kota Normal
MANGGAR, POS BELITUNG -- Situasi kota Manggar, Minggu (3/2) kemarin, berangsur-angsur kembali normal. Sebelumnya, warga sempat dikejutkan peristiwa bentrok fisik antara oknum anggota Batalyon Infantri (Yonif) 147 PP TNI AD dengan oknum anggota Polres Beltim di area sekitar Pasar Manggar pada Minggu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.
Menyusul terjadinya insiden ini, Kapolres Beltim AKBP Rudy Tranggono SST Mk serta Dandim 0414 Belitung Letkol (Inf) Kus Hariyono segera melakukan konsolidasi masing-masing anggotanya dan membuka komunikasi serta koordinasi antar dua institusi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusuhan lebih lanjut. Mereka juga meyakinkan masyarakat bahwa semua oknum yang terlibat dalam kasus ini sudah ditangani sesuai jalur hukum dan keadaan kota dipastikan kembali kondusif.
Peristiwa bentrokan ini terjadi di halaman depan tempat hiburan Puri Indah (PI), Manggar. Persinggungan fisik bahkan berbuntut pada perusakan pos polisi di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman Manggar kawasan Pasar Manggar.
Ribut-ribut antar aparat sempat menimbulkan kekhawatiran beberapa warga dan pedagang pasar yang kebetulan akan membuka tempat dagangannya pagi dini hari itu. Namun, ketegangan di Pasar Manggar berangsur mereda menjelang pagi hari pasca peristiwa itu. Bangunan pos polisi yang kacanya pecah berserakan di pinggir jalan menjadi tontonan warga. Sepanjang Minggu kemarin, insiden ini pun menjadi perbincangan warga Manggar.
Selain pos polisi yang rusak, bentrokan juga menimbulkan korban luka-luka. Dua anggota Polres Beltim, yaitu Bripda Yusuf mengalami luka pada pelipis sebelah kiri dan Bripda Romi luka lecet pada pelipis kanan, serta luka tusukan pada lengan tangan kiri. Sementara menurut informasi yang diterima harian ini, seorang anggota batalyon mengalami luka pada bagian tangan dan kepala.
Informasi lain yang dihimpun Grup Bangka Pos menyebutkan, pemicu kejadian itu diduga adalah kesalahpahaman antara oknum anggota polisi dengan oknum anggota TNI AD saat sedang berada di tempat hiburan. Entah siapa yang memulai, terjadi perang mulut hingga terjadi perkelahian di gerbang pintu masuk tempat hiburan tersebut.
Oknum anggota polisi yang diduga terlibat dalam peristiwa ini lalu menyingkir menuju ke arah Pasar Ikan Manggar yang berjarak sekitar 200 meter dari tempat hiburan tersebut.
Insiden rupanya masih berlanjut hingga terjadi pengrusakan pos polisi dekat persimpangan Jalan Jenderal Sudirman, berjarak sekitar 200 meter dari Pasar Ikan Manggar. Sebuah sepeda motor yang berada di sekitar tempat hiburan juga menjadi sasaran pelampiasan emosi hingga rusak berat.
“Baru kali ini ada kejadian seperti ini. Kami masyarakatt khawatir dan cemas kalau terulang kembali,” ungkap warga yang tinggal di sekitar Pasar Manggar.
Proses Hukum
Kapolres Belitung Timur AKBP Rudy Tranggono SSt MK ditemui harian ini di kediamannya, Minggu (3/2) siang, mengimbau warga masyarakat agar tidak panik terkait peristiwa itu. Ia menegaskan, masing-masing institusi sudah mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini.
“Tadi siang kita sudah ketemu dengan Pak Dandim Belitung (Letkol Inf Kus Hariyono) saat datang ke polres untuk menyelesaikan persoalan ini. Jadi sudah tidak ada masalah lagi, sudah ada kesepakatan agar oknum anggota yang terlibat diproses melalui institusi masing-masing, baik bagi anggota kita maupun dari TNI AD,” jelas kapolres.
Ia menyatakan, delapan oknum anggota Polres Beltim yang diduga terlibat perkelahian dengan oknum anggota Batalyon 147 PP TNI AD sudah menjalani proses pemeriksaan di Unit P3D Polres Beltim.
“Secara institusi tidak ada masalah, yang bermasalah hanya oknum anggota saja. Masalah ini terjadi karena adanya miskomunikasi atau kesalahpahaman saja saat berada di tempat hiburan. Sekarang sudah tidak ada masalah lagi. Kita minta seluruh anggota untuk menahan diri. Oknum anggota yang terlibat sedang kita proses sesuai aturan dan mekanisme, menyangkut kedisiplinan Polri dan proses dugaan tindak pidananya tetap akan kita ajukan,” jelas kapolres.
Menurut kapolres, peristiwa itu timbul dipicu akibat kesalahpahaman saat sedang berada di tempat hiburan yang berbuntut perkelahian dan pengrusakan pos polisi. “Pos polisi kalau malam hari memang kosong tidak ada anggotanya, kecuali pada pagi hingga siang hari ada anggota lalu lintas yang jaga,” katanya.
Kapolres menegaskan setiap anggota sesuai aturan dilarang berada di tempat hiburan sehingga akan diproses sesuai dengan ketentuan kedisiplinan anggota Polri, terkecuali bagi mereka yang sedang menjalankan tugas berdasarkan surat perintah.
“Ada delapan yang diduga terlibat dalam peristiwa ini. Dua diantaranya mengalami luka ringan. Dari delapan ini, ada empat anggota yang memang ditugaskan untuk melakukan penyelidikan menyangkut peredaran narkoba,” kata kapolres.
Ditemui terpisah, Dandim 0414 Belitung Letkol (Inf) Kus Hariyono saat dikonfirmasi terkait peristiwa ini, Minggu (3/2), juga menegaskan keributan yang terjadi antara oknum anggota Batalyon 147 PP dengan oknum anggota Polres Beltim sudah diselesaikan secara institusi masing-masing.
“Saya selaku penanggungjawab wilayah sudah bertemu dengan Kapolres Beltim Pak Rudy (AKBP Rudy Tranggono SST Mk) dan telah menyelesaikan permasalahan ini. Bagi anggota batalyon yang terlibat dalam kasus ini telah dimintai keterangan oleh POM untuk diselesaikan secara hukum,” kata Kus Hariyono ketika ditemui di ruang kerjanya.
Kus mengatakan, beberapa saat setelah mendengar kabar terjadi keributan, ia lalu menghubungi beberapa perwira kodim dan batalyon yang ada di Manggar untuk segera menarik anggota batalyon kembali ke markas. Ini dimaksudkan agar keributan tidak berkembang lebih jauh.
Menurutnya, suasana kemudian menjadi lebih kondusif. Hasil pertemuannya dengan Kapolres Beltim, disepakati untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak sampai berlarut-larut dan menimbulkan dendam dikemudian hari.
“Dalam waktu dekat mungkin akan ada apel bersama antara Polres dengan Batalyon dan Kodim. Nanti saya dan Kapolres yang memberi pengarahan. Ini supaya akan timbul keakraban antara aparat di Belitung,” kata Kus.
Kus juga meminta seluruh anggotanya untuk lebih dapat menahan diri dan tidak berbuat sesuatu yang anarkis karena dapat merugikan diri sendiri dan membuat buruk citra kesatuan. “Untuk ke depannya, anggota tidak boleh lagi berada di tempat hiburan, apalagi hingga dinihari. Ini aturannya bukan dari saya, tapi memang seperti itu,” tandas Kus.
Pantauan Grup Bangka Pos dari Pos Polisi Militer TNI AD Belitung di Tanjungpandan, sejumlah anggota Batalyon 147 PP tengah menjalani pemeriksaan oleh anggota polisi militer seputar peristiwa keributan yang terjadi di Manggar, Minggu (3/2) pagi. Diantara mereka terlihat ada satu orang yang bagian pergelangan tanggannya dibalut perban dan luka di bagian kepala.
“Permasalahan yang terjadi sedang kita proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” kata Dan Pos Pomad Belitung Letda (CPM) Juwanda. (bev/gus)
Menyusul terjadinya insiden ini, Kapolres Beltim AKBP Rudy Tranggono SST Mk serta Dandim 0414 Belitung Letkol (Inf) Kus Hariyono segera melakukan konsolidasi masing-masing anggotanya dan membuka komunikasi serta koordinasi antar dua institusi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusuhan lebih lanjut. Mereka juga meyakinkan masyarakat bahwa semua oknum yang terlibat dalam kasus ini sudah ditangani sesuai jalur hukum dan keadaan kota dipastikan kembali kondusif.
Peristiwa bentrokan ini terjadi di halaman depan tempat hiburan Puri Indah (PI), Manggar. Persinggungan fisik bahkan berbuntut pada perusakan pos polisi di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman Manggar kawasan Pasar Manggar.
Ribut-ribut antar aparat sempat menimbulkan kekhawatiran beberapa warga dan pedagang pasar yang kebetulan akan membuka tempat dagangannya pagi dini hari itu. Namun, ketegangan di Pasar Manggar berangsur mereda menjelang pagi hari pasca peristiwa itu. Bangunan pos polisi yang kacanya pecah berserakan di pinggir jalan menjadi tontonan warga. Sepanjang Minggu kemarin, insiden ini pun menjadi perbincangan warga Manggar.
Selain pos polisi yang rusak, bentrokan juga menimbulkan korban luka-luka. Dua anggota Polres Beltim, yaitu Bripda Yusuf mengalami luka pada pelipis sebelah kiri dan Bripda Romi luka lecet pada pelipis kanan, serta luka tusukan pada lengan tangan kiri. Sementara menurut informasi yang diterima harian ini, seorang anggota batalyon mengalami luka pada bagian tangan dan kepala.
Informasi lain yang dihimpun Grup Bangka Pos menyebutkan, pemicu kejadian itu diduga adalah kesalahpahaman antara oknum anggota polisi dengan oknum anggota TNI AD saat sedang berada di tempat hiburan. Entah siapa yang memulai, terjadi perang mulut hingga terjadi perkelahian di gerbang pintu masuk tempat hiburan tersebut.
Oknum anggota polisi yang diduga terlibat dalam peristiwa ini lalu menyingkir menuju ke arah Pasar Ikan Manggar yang berjarak sekitar 200 meter dari tempat hiburan tersebut.
Insiden rupanya masih berlanjut hingga terjadi pengrusakan pos polisi dekat persimpangan Jalan Jenderal Sudirman, berjarak sekitar 200 meter dari Pasar Ikan Manggar. Sebuah sepeda motor yang berada di sekitar tempat hiburan juga menjadi sasaran pelampiasan emosi hingga rusak berat.
“Baru kali ini ada kejadian seperti ini. Kami masyarakatt khawatir dan cemas kalau terulang kembali,” ungkap warga yang tinggal di sekitar Pasar Manggar.
Proses Hukum
Kapolres Belitung Timur AKBP Rudy Tranggono SSt MK ditemui harian ini di kediamannya, Minggu (3/2) siang, mengimbau warga masyarakat agar tidak panik terkait peristiwa itu. Ia menegaskan, masing-masing institusi sudah mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini.
“Tadi siang kita sudah ketemu dengan Pak Dandim Belitung (Letkol Inf Kus Hariyono) saat datang ke polres untuk menyelesaikan persoalan ini. Jadi sudah tidak ada masalah lagi, sudah ada kesepakatan agar oknum anggota yang terlibat diproses melalui institusi masing-masing, baik bagi anggota kita maupun dari TNI AD,” jelas kapolres.
Ia menyatakan, delapan oknum anggota Polres Beltim yang diduga terlibat perkelahian dengan oknum anggota Batalyon 147 PP TNI AD sudah menjalani proses pemeriksaan di Unit P3D Polres Beltim.
“Secara institusi tidak ada masalah, yang bermasalah hanya oknum anggota saja. Masalah ini terjadi karena adanya miskomunikasi atau kesalahpahaman saja saat berada di tempat hiburan. Sekarang sudah tidak ada masalah lagi. Kita minta seluruh anggota untuk menahan diri. Oknum anggota yang terlibat sedang kita proses sesuai aturan dan mekanisme, menyangkut kedisiplinan Polri dan proses dugaan tindak pidananya tetap akan kita ajukan,” jelas kapolres.
Menurut kapolres, peristiwa itu timbul dipicu akibat kesalahpahaman saat sedang berada di tempat hiburan yang berbuntut perkelahian dan pengrusakan pos polisi. “Pos polisi kalau malam hari memang kosong tidak ada anggotanya, kecuali pada pagi hingga siang hari ada anggota lalu lintas yang jaga,” katanya.
Kapolres menegaskan setiap anggota sesuai aturan dilarang berada di tempat hiburan sehingga akan diproses sesuai dengan ketentuan kedisiplinan anggota Polri, terkecuali bagi mereka yang sedang menjalankan tugas berdasarkan surat perintah.
“Ada delapan yang diduga terlibat dalam peristiwa ini. Dua diantaranya mengalami luka ringan. Dari delapan ini, ada empat anggota yang memang ditugaskan untuk melakukan penyelidikan menyangkut peredaran narkoba,” kata kapolres.
Ditemui terpisah, Dandim 0414 Belitung Letkol (Inf) Kus Hariyono saat dikonfirmasi terkait peristiwa ini, Minggu (3/2), juga menegaskan keributan yang terjadi antara oknum anggota Batalyon 147 PP dengan oknum anggota Polres Beltim sudah diselesaikan secara institusi masing-masing.
“Saya selaku penanggungjawab wilayah sudah bertemu dengan Kapolres Beltim Pak Rudy (AKBP Rudy Tranggono SST Mk) dan telah menyelesaikan permasalahan ini. Bagi anggota batalyon yang terlibat dalam kasus ini telah dimintai keterangan oleh POM untuk diselesaikan secara hukum,” kata Kus Hariyono ketika ditemui di ruang kerjanya.
Kus mengatakan, beberapa saat setelah mendengar kabar terjadi keributan, ia lalu menghubungi beberapa perwira kodim dan batalyon yang ada di Manggar untuk segera menarik anggota batalyon kembali ke markas. Ini dimaksudkan agar keributan tidak berkembang lebih jauh.
Menurutnya, suasana kemudian menjadi lebih kondusif. Hasil pertemuannya dengan Kapolres Beltim, disepakati untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak sampai berlarut-larut dan menimbulkan dendam dikemudian hari.
“Dalam waktu dekat mungkin akan ada apel bersama antara Polres dengan Batalyon dan Kodim. Nanti saya dan Kapolres yang memberi pengarahan. Ini supaya akan timbul keakraban antara aparat di Belitung,” kata Kus.
Kus juga meminta seluruh anggotanya untuk lebih dapat menahan diri dan tidak berbuat sesuatu yang anarkis karena dapat merugikan diri sendiri dan membuat buruk citra kesatuan. “Untuk ke depannya, anggota tidak boleh lagi berada di tempat hiburan, apalagi hingga dinihari. Ini aturannya bukan dari saya, tapi memang seperti itu,” tandas Kus.
Pantauan Grup Bangka Pos dari Pos Polisi Militer TNI AD Belitung di Tanjungpandan, sejumlah anggota Batalyon 147 PP tengah menjalani pemeriksaan oleh anggota polisi militer seputar peristiwa keributan yang terjadi di Manggar, Minggu (3/2) pagi. Diantara mereka terlihat ada satu orang yang bagian pergelangan tanggannya dibalut perban dan luka di bagian kepala.
“Permasalahan yang terjadi sedang kita proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” kata Dan Pos Pomad Belitung Letda (CPM) Juwanda. (bev/gus)
Sumber : http://www.bangkapos.com/posbelitung/a2c52d04e4f067b4f44477b2883587cf/
5357/baca/1/0/0/2/2008/Februari/04/0
5357/baca/1/0/0/2/2008/Februari/04/0
Comment Form under post in blogger/blogspot