Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sabtu, 27 September 2008

Laskar Pelangi Sebarkan 'Virus' Melayu

Andrea Diundang Sultan Nonton Bareng Guru

Edisi : Sabtu, 27 September 2008


DUA hari belakangan ini, puluhan bioskop 21Cineplex dan Bliztmegaplex di sejumlah ibukota dibanjiri penonton. Mereka yang terdiri dari anakanak dan dewasa berduyunduyun menyaksikan pemutaran film Laskar Pelangi yang mulai diputar sejak 25 September lalu. Banjir penonton setidaknya terjadi di Jakarta, Bandung, dan Yogykarta.


Beragam komentar juga mengiringi pemutaran film yang diangkat dari novel best seller karya Andrea Hiratta itu. Ada yang merasa kalau film tersebut lebih mengagumkan dari novelnya. Dan ada pula yang sedikit memberikan kritikan karena tidak seluruhnya sesuai dengan novel yang mereka baca.

Seperti dikatakan Edo, warga Kebon Jeruk Jakarta, Laskar Pelangi telah menyebarkan 'virus' melayu. Bersamaan dengan pemutaran film tersebut, banyak orang yang meniru logat bicara Ikal Cs. Edo pun melihatnya saat menghadiri acara Meet and Greet Laskar Pelangi di Bliztmegaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (26/9) malam.

"Itu salah satu fenomena yang saya lihat dari pemutaran film ini," ungkap Edo saat ditemui di selasela Meet and Greet bersama Para Pemain Laskar Pelangi di Grand Indonesia, Jakarta, kemarin.

Acara Meet and Greet menjadi salah satu pemuas para penonton untuk bertemu dengan mereka yang terlibat dalam Laskar Pelangi. Hadir dalam acara kemarin, Sutradara Riri Riza, produser Mira Lesmana, bersama sederet bintang Laskar Pelangi. Diantaranya hadir Ikra Negara yang berperan sebagai Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gantong, Lukman Sardi, dan 12 anak asli Belitong yang bermain dalam Laskar Pelangi.

Menanggapi respon para penonton, Riri Riza mengatakan kalau tidak ada target khusus terkait hasil garapannya. Riri hanya berusaha memberikan tontonan yang tidak sekedar bernilai komersial. Dia juga ingin nilainilai moral yang ada dalam Laskar Pelangi bisa sampai ke masyarakat luas.

"Film ini tidak sekedar memberikan gambaran tentang masalah sosial politik, tapi juga soal pendidikan, dan masyarakat yang ada di sana," tutur Riza kepada wartawan harian ini di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (26/9) malam.

Riri sendiri mengaku belum mengetahui jumlah penonton yang telah menyaksikan film Laskar Pelangi. Sejauh ini, lanjutnya, respon yang diterima dari penonton cukup baik. "Dengan melihatnya sejauh ini, rasanya upaya keras saya cukup terbayar," katanya.

Sebelumnya, sang penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata mengatakan kalau film Laskar Pelangi melebihi harapannya selama ini. Perasaan haru menggelayut di hati pria asli Belitung itu di setiap scene film yang ditontonnya.

Dua hari lalu, kehormatan didapat Andrea dengan film Laskara Pelangi. Sultan Hamengkubono XII sengaja mengundang Andrea untuk bersamasama menonton Laskar Pelangi di Yogyakarta. Andrea menyaksikan film dari novelnya itu bersama para guru di kotah)gudeg.

Film Kedua

Lebih lanjut, Riri mengatakan kalau dirinya kini tengah mempersiapkan skenario untuk film lanjutan Laskar Pelangi. Skenario itu dibuat berdasarkan sekuel kedua Laskar Pelangi yaitu Sang Pemimpi. "Tapi baru sebatas skenario saja. Dan itu pun baru mulai," ujar Riri.

Dengan dimulainya penulisan skenario, berarti Riri telah mendapat izin dari Andrea untuk membuat film lanjutan dari Laskar Pelangi. Sebelumnya, Riri berusaha keras untuk mendapatkan izin Andrea guna membuat film yang saat ini tengah tayang di bioskopbioskop. Izin itu pun diiringi dengan syaratsyarat khusus dari Andrea.

Apakah syaratsyarat kembali diajukan untuk Sang Pemimpi? Riri hanya tersenyum. "Saya kan posisinya sebagai sutradara," tegasnya seraya menambahkan kalau dirinya belum bisa memperkirakan kapan film Sang Pemimpi akan masuk ke proses syuting. (persda network/mun/sis)

Sumber : http://www.bangkapos.com/bangkapos/ae909f8153a9f533e7bf12bfaa1881cd/13829/baca/1/0/0/1/2008/September/27/0