Yusron Bantah Persetujuan Anggaran Sukhoi Lambat
Jumat, 10 Oktober 2008 | 19:45 WIB
JAKARTA, JUMAT - Komisi I DPR RI membantah telah lambat dalam memberikan persetujuan untuk anggaran pembelian pesawat tempur Sukhoi asal Rusia. Proses pemberian persetujuan telah dilakukan dalam waktu 11 hari kerja. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Yusron Ihza Mahendra lewat SMS yang diterima Persda, Jumat (10/10).
"Karena itu isu bahwa komisi I lambat, mengganjal atau menghalangi pembelian pesawat tersebut adalah isu yang tidak benar," ungkap Yusron yang saat dihubungi lewat telepon mengaku sedang berada di Kamboja.
Dijelaskan Yusron, rentang waktu sejak surat Menkeu tiba di Komisi I hingga pemberian persetujuan, dengan ditandainya penghapusan tanda bintang pada anggaran, adalah 22 hari. "Dengan dikurangi hari libur, yaitu Sabtu, Minggu, serta libur Idul Fitri sebanyak 11 hari, maka total hari kerja adalah 11 hari," katanya.
"Karena itu isu bahwa komisi I lambat, mengganjal atau menghalangi pembelian pesawat tersebut adalah isu yang tidak benar," ungkap Yusron yang saat dihubungi lewat telepon mengaku sedang berada di Kamboja.
Dijelaskan Yusron, rentang waktu sejak surat Menkeu tiba di Komisi I hingga pemberian persetujuan, dengan ditandainya penghapusan tanda bintang pada anggaran, adalah 22 hari. "Dengan dikurangi hari libur, yaitu Sabtu, Minggu, serta libur Idul Fitri sebanyak 11 hari, maka total hari kerja adalah 11 hari," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, sidang pemberian persetujuan digelar dalam rapat Komisi I dan Departemen Pertahanan pada 7 Oktober lalu. Sidang berlangsung selama tiga jam lebih dan dimulai pada pukul 19.00 WIB.
"Masyarakat menerima kabar dari sumber tidak jelas, ada juga yang menduga file Sukhoi tersebut sudah tiba di Komisi I sejak satu bahkan dua tahun. Ini tentu tidak benar," katanya. "Saya tidak mengerti jika 11 hari kerja untuk proses persetujuan pencairan dana tahap I dari jumlah Rp 3,35 triliun untuk enam Sukhoi itu dinilai lambat," tegas Yusron.
Di samping itu, Yusron mengatakan kalau Komisi I juga punya beban agenda sidang selain soal Sukhoi. Seperti misalnya ratifikasi Piagam ASEAN.
Sebagai pimpinan sidang Sukhoi, Yusron mengaku harus berhati-hati. Walau tindakan itu tidak harus berarti lambat. Kehati-hatian tersebut mengingat pembelian Sukhoi periode pemerintahan yang lalu telah menimbulkan skandal Bulog.
"Sukhoi tersebut tidak menembak pula karena tidak punya meriam, rudal, dan lain sebagainya. Ini semua tentu karena lalai dan kurang hati-hati. Belum lagi soal imbal beli yang tidak jalan sehingga jadi beban APBN. Komisi I selalu mendukung anggaran Alusista dan tidak pernah menghalangi," ujarnya. (M Ismunadi)
Sumber : Kompas.com
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/10/19454455/yusron.bantah.persetujuan.anggaran.sukhoi.lambat
Comment Form under post in blogger/blogspot