Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Jumat, 23 November 2007

Apa Itu Penyakit Dekompresi

Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi

WAKIL Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo Kolonel Laut (K) Dr CH Robert Loho Sp.S mengatakan penyakit dekompresi dikenal masyarakat awam sebagai peristiwa dimana seorang penyelam dikatakan terserang hantu laut. Namun secara medis, penyakit dekompresi adalah penyakit yang timbul akibat penyelaman yang tidak sesuai dengan prosedur. Penyebab utama dari penyakit ini adalah tekanan udara ketika seseorang melakukan penyelaman.

Robert menjelaskan dalam penyelaman ada prosedur yang harus dipenuhi. Diantaranya, penyelam harus memperhatikan caranya melakukan penyelamanan. Khususnya, ketika penyelaman dilakukan untuk kedalaman yang cukup tinggi.

"Dekompresi bisa dialami seorang penyelam jika dia naik ke permukaan dengan secara cepat. Begitu juga sebaliknya," ungkap Robert saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/11).


Seharusnya, lanjut Robert, penyelam tidak boleh terburu-buru naik ke permukaan. Dia harus beradaptasi dengan tekanan udara yang semakin tinggi seiring dengan kedalaman yang ditempuh penyelam. Jika terburu, tekanan udara dapat menimbulkan gelembung udara di dalam darah. Akibat yang fatal, yaitu kematian, bisa terjadi kalau gelembung udara itu sampai ke otak si penyelam.

"Kalau naik ke permukaan dari penyelaman yang cukup dalam, penyelam harus perlahan-lahan guna beradaptasi dengan tekanan udaranya. Kalau tidak, ya kejadiannya bisa seperti yang dialami pasien Asnawi itu. Atau bahkan lebih parah mereka bisa meninggal dunia," paparnya.

Selanjutnya, Robert mengatakan bahwa penyelam yang terkena penyakit dekompresi harus segera dibawa ke rumah sakit. Dalam waktu kurang lebih enam hingga 12 jam, penyelam harus mendapatkan perawatan hiperbaric yang merupakan pilihan utama dari penangan penyakit itu. Jika terlalu lama dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas hiperbaric, penyelam yang terkena penyakit dekompresi dikhawatirkan mengalami dampak yang lebih parah.

"Semakin cepat maka akan semakin baik," tegas Robert.

Mengapa harus hiperbaric? Robert mengatakan hiperbaric adalah satu- satunya alat yang dapat membuat penyelam kembali mengalami kondisi dimana ketika dia di bawah air. Bedanya, di dalam hiperbaric penyelam tidak berada di dalam air dengan tekanan tinggi ketika dia menyelam.

"Kita menyebutnya dengan selam kering. Manfaat pasien berada didalam hiperbaric dengan tekanan yang sama seperti dia menyelam, keadaan itu akan melarukan kembali gelembung darah yang sebelumnya ada di dalam darah si penyelam," pungkasnya secara menambahkan perawatan ini juga dibantu dengan obat-obatan pendukung. (*)


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net