Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Jumat, 23 November 2007

RSAL Bantah Tagih Pasien Aseskin

- Biaya Diluar Tanggungan

Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi

JAKARTA -- Wakil Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo Kolonel Laut (K) Dr CH Robert Loho Sp.S membantah pihaknya telah menagih biaya pengobatan terhadap pasien Aseskin asal Belitung Timur, Asnawi (37). Meski tidak memungkiri adanya sejumlah pembayaran, Robert menegaskan hal itu untuk membayar biaya pengobatan yang tidak termasuk dalam tanggungan Aseskin.

"Besarnya juga tidak senilai Rp 30 juta. Tapi hanya sebesar Rp 19.699.500. Dan itu merupakan biaya pengobatan yang tidak ditanggung Aseskin. Sementara yang ditanggung Aseskin tidak ada sama sekali yang bayar, termasuk biaya jasa dokter," ungkap Robert saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/11).


Seperti diberitakan sebelumnya, Asnawi, warga Dusun Baru Utara, Desa Baru, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, terpaksa menjual rumahnya untuk membayar biaya pengobatan di RSAL Mintohardjo. Padahal, pria yang meninggal dunia setelah 10 hari kembali ke rumahnya itu adalah pasien Aseskin yang mendapat rujukan dari RSUD Beltim.

Kesedihan yang mendalam membuat Yana, istri Asnawi, mengadukan nasibnya ke DPR RI. Yana menyebutkan untuk membiayai pengobatan suaminya, ia telah mengeluarkan uang sebesar Rp 30 juta. Anggota DPR Rudianto Tjen mengatakan uang Yana bisa dikembalikan. Syaratnya, prosedur yang ditempuh, berkaitan dengan pengobatan Asnawi, sesuai ketentuan yang berlalu.

Robert menuturkan biaya pengobatan yang dikeluarkan Asnawi terdiri dari biaya perawatan berupa tindakan medis dan obat-obatan pendukung yang dibutuhkan. Setelah lumpuh akibat menyelam, pilihan utama pengobatan bagi Asnawi adalah dengan menggunakan alat yang disebut Hiperbaric. Biaya pengobatan terbesar timbul dari penggunaan alat yang sangat berguna mengembalikan kondisi tubuh Asnawi.

"Kelumpuhan yang dialami Asnawi diakibat adanya gelembung udara di dalam darah yang mengganggu saraf di tulang belakang. Gelembung udara itu timbul akibat penyelaman yang tidak sesuai dengan prosedur. Nah untuk menyembuhkan penyakit yang dalam istilah medisnya disebut penyakit dekompresi ini, pilihan utamanya dalah hiperbaric," katanya.

Meski demikian, penggunaan hiperbaric sendiri tidak termasuk dalam tanggungan program Aseskin. Meskipun pihak RSAL telah lama mengajukan agar layanan ini dimasukkan dalam tanggungan, karena mengingat manfaatnya bagi para pasien akibat penyelaman yang rata- rata tergolong miskin, Robert mengaku permohonan itu tidak pernah terkabul.

Terkait kasus Asnawi, lanjutnya, pihak RSAL telah mencoba membicarakannya dengan Askes. Dikatakan bahwa Asnawi membutuhkan layanan hiperbaric dan Askes diminta untuk menjaminnya. Namun, permintaan itu lagi-lagi ditolak seperti halnya keinginan RSAL menjadikan layanan ini masuk dalam tanggungan Askes.

Tak patah semangat, RSAL lalu menganjurkan agar yang mengurus permintaan itu adalah Yana selaku istri Asnawi. Kata Robert, mungkin saja pihak Askes luluh karena yang datang adalah istri pasien sendiri.

"Sayang hasilnya tetap sama. Askes tidak mau menanggungnya," ujar Robert yang menambahkan pemberian layanan hiperbaric kemudian diberikan RSAL atas persetujuan istri Asnawi yang ingin agar suaminya cepat sembuh.

Bakal Diganti

Lebih lanjut, Robert menyayangkan sikap keluarga yang seakan-akan menyalahkan RSAL karena mengeluarkan tagihan. Padahal seperti telah dikatakannya tagihan itu adalah biaya yang tidak termasuk dalam tanggungan aseskin.

"Sebenarnya kita juga ada program keringanan bagi keluarga tidak mampu. Tapi kemarin, dari laporan petugas di bagian keuangan yang saya panggil, permohonan tidak diajukan karena tagihan itu langsung dibayar. ," katanya seraya menyebutkan telah banyak pasien miskin yang mendapat bantuan keringanan dari RSAL.

Robert mengatakan pihaknya telah ditemui staf PT Askes Jakarta Pusat yang menyampaikan permintaan maaf akibat peristiwa ini. Menurut Robert, dalam pertemuan itu Askes juga mengungkapkan bakal mengganti biaya yang telah dikeluarkan keluarga Asnawi. Namun, Robert tidak bisa memastikan besar biaya yang akan diganti.

"Jadi dalam hal ini bukan kita yang salah. Dan dalam pertemuan waktu itu, Askes telah meminta perincian biaya dari RSAL. Katanya nanti itu bakal diganti," tegas Robert yang turut menyampaikan bela sungkawa untuk keluarga Asnawi. (*)


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net