Ikut Melebarkan Sayap
Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi
SEAKAN tidak mau kalah, PT Timah ikut berupaya mengembangkan industri hilirnya seiring tekad Gubernur Babel Eko Maulana Ali untuk melakukan hal yang sama. Dirut PT Timah Wahid Usman mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan studi untuk mengembangkan hasil produksinya menjadi Tin Solder dan Tin Chemical.
"Sekarang kita masih dalam tahap studi. Diharapkan nanti tahun 2008 dapat berjalan dan tahun 2009 sudah bisa produksi," kata Wahid saat ditemui Bangka Pos usai menghadiri acara Babel Business Gathering di hotel Le Meredien, Jakarta, Selasa (27/11).
SEAKAN tidak mau kalah, PT Timah ikut berupaya mengembangkan industri hilirnya seiring tekad Gubernur Babel Eko Maulana Ali untuk melakukan hal yang sama. Dirut PT Timah Wahid Usman mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan studi untuk mengembangkan hasil produksinya menjadi Tin Solder dan Tin Chemical.
"Sekarang kita masih dalam tahap studi. Diharapkan nanti tahun 2008 dapat berjalan dan tahun 2009 sudah bisa produksi," kata Wahid saat ditemui Bangka Pos usai menghadiri acara Babel Business Gathering di hotel Le Meredien, Jakarta, Selasa (27/11).
Wahid menambahkan untuk merealisasikannya, PT Timah harus terlebih dahulu menjalin bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu. Kerjasama diperlukan karena Indonesia sendiri belum memiliki teknologi untuk mengolah timah menjadi tin solder atau tin chemical. Menurutnya, teknologi itu baru dipunyai Jerman atau Cina.
"Bentuk kerjasamanya seperti apa? Kita belum tahu. Kerjasama kan bisa macam-macam bentuknya, nanti kita cari," tegasnya.
Sementara itu, disinggung tentang usulan kuota timah sebesar 90.000 ton/tahun, Wahid mengatakan hal itu baru sekedar wacana saja. Meski demikian, PT Timah menyambut positif apabila ada pengaturan soal kuota ekspor tersebut. Katanya, pengaturan dibutuhkan untuk menjaga kestabilan pasar sehingga harga Timah di dunia pun demikian.
"Kalau mengukur kemampuan, 90.000 ton/tahun kita sendiri juga mampu. Tapi kan enggak boleh, harus ada keseimbangan lah," pungkas Wahid yang enggan memberikan komentar saat ditanya soal rumor bahwa saat ini PT Timah sedang kesulitan memperoleh bahan baku. (*)
Comment Form under post in blogger/blogspot