Saleh Djasit Sembunyi
Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi
MANTAN Gubernur Riau, Saleh Djasit 'menghilang' beberapa pekan ke belakang. Sejak ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan pengadaan alat pemadam kebakaran yang menggunakan dana APBD Provinsi Riau tahun 2003-2004, bulan lalu, Saleh tak ketahuan rimbanya. Dia tidak pernah terlihat di ruang kerja di gedung DPR dan juga di rumah dinas anggota DPR. Bahkan saat disambangi Persda Network ke kediaman pribadinya di Pondok Gede, Jumat (9/11), anggota komisi VII DPR RI itu juga tak ada.
Keterangan berbeda disampaikan dua orang yang ditemui Persda di kediaman Saleh di Komplek Griya Agung Sentosa Blok D I/2 Rt 04/05 Kelurahan Jati Murni Kecamatan Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat. Siti, pembantu Saleh, mengatakan kalau majikannya sedang keluar kota bersama sang istri. Sebelumnya, seorang tukang yang sedang memperbaiki rumah Saleh mengatakan kalau Saleh keluar rumah sejak pukul 09.00 WIB kemarin.
"Bapak keluar kota sama ibu. Mereka pergi Minggu (4/11) sore kemarin. Sampai sekarang mereka belum pulang," ungkap Siti kepada Persda di teras rumah Saleh, Jumat (9/11).
Meski demikian, Siti menyebutkan kalau Saleh berada di kediamannya selama satu pekan lalu. Selama itu pula, Siti melihat Saleh melakukan aktifitas seperti biasanya.
Ketika disambangi Persda, Jumat (9/11) sekitar pukul 01.30 WIB, kediaman pribadi Saleh terlihat cukup sepi. Kendati pintu gerbang rumah bertingkat dua itu terbuka lebar, tidak terlihat aktifitas yang mencolok. Sayup-sayup hanya terdengar suara orang yang sedang memperbaiki sesuatu. Suara tersebut terdengar jelas dari balik pintu garasi yang salah satu daun pintunya kebetulan terbuka.
Melongok ke dalam garasi yang bisa ditempati dua unit mobil sekaligus, Persda mendapati dua orang tukang yang sedang sibuk berkutat dengan sebuah pintu. Tukang yang dari logat bahasanya terkesan berasal dari Madura itu lalu menanyakan maksud kedatangan Persda.
"Cari siapa mas? Ini benar rumahnya pak Saleh," kata pria yang masih memegang sebuah palu kepada Persda.
"Wah kalau Pak Saleh enggak ada mas. Tadi dah keluar sekitar jam 09.00 WIB. Yang ada hanya pembantunya. Mau saya panggilkan?" lanjutnya seraya mengatakan kalau Saleh biasanya kembali ke rumah pada waktu menjelang sore atau malam.
Sejurus kemudian, Persda disambut Siti yang membuka pintu depan rumah saleh. Bersama putranya yang berusia dua tahun, Siti menanyakan hal yang sama seperti ketika tukang rumah Saleh mendapati kedatangan Persda.
Jawaban serupa pun diberikan Siti terkait keberadaan Saleh yang kebetulan sedang tidak ada di rumah. Kendati begitu, Siti menyebutkan keterangan waktu yang berbeda terkait kepergian Saleh. Katanya, Saleh sudah tidak ada di rumah sejak Minggu (4/11) sore lalu.
"Belia pergi sama ibu. Mungkin ke Riau. Biasanya seperti itu," kata Siti yang menambahkan kalau bepergian ke Riau merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Saleh.
Disinggung tentang rencana kepulangan Saleh, Siti tidak bisa memastikannya. Seperti halnya kepergian, lanjut Siti, Saleh selalu pulang ke rumah tanpa waktu yang pasti.
"Bapak tuh bisa kadang di rumah selama seminggu atau bahkan sebulan. Setelah itu dia pergi lagi. Yang pasti kalau Bapak mau pulang, biasanya dia telpon dulu," tandasnya.
Tidak Pernah Dihuni
Sementara itu, ketika Persda berusaha mendatangi rumah dinas Saleh di Komplek DPR RI di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, petugas kamdal DPR yang berjaga di blok F mengatakan kalau rumdin Saleh belum dihuni. Hal itu sesuai dengan data yang diperoleh petugas dari bagian pengelola komplek DPR RI.
"Ini mas, rumah dengan nomor F5-471 itu belum berpenghuni. Jadi rumah itu dalam keadaan kosong," ujarnya saat ditemui di pos pintu masuk blok F komplek DPR RI, Jumat (9/11).
Bertolak belakang, Toni, penanggung jawab komplek perumahan DPR RI menyebutkan bahwa saat ini rumdin Saleh ditempati salah seorang stafnya. Katanya, rumdin bisa ditempati orang kalau dengan syarat harus seizin sang empunya rumah.
"Itu data yang kita punya seperti itu. Kalau anda mau bertemu dengan penghuni rumah itu silahkan saja. Tapi dengan catatan yang tinggal di situ mau," kata Toni kepada Persda di ruang kerjanya di kantor pengelola Komplek DPR RI, Jumat (9/11).
Sayangnya, Persda lagi-lagi tidak diperkenankan masuk ke wilayah blok F komplek DPR RI. Alasan lain yang diberikan petugas Kamdal. Penghuni rumdin Saleh tidak ingin ditemui wartawan. "Kalau pun mas ingin masuh, harus ada izin tertulis dari pihak DPR RI. Jadi mohon maaf mas ya," tegas petugas Kamdal yang sebelumnya menyatakan kepada Persda kalau Rumdin Saleh dalam status belum dihuni. (*)
Comment Form under post in blogger/blogspot