Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Jumat, 30 November 2007

Sekeluarga Tewas Terpanggang

Fuad : Saya Tidak Bisa Apa-apa


Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi

JAKARTA -- Pria itu hanya bisa diam sembari meratapi kepergian enam anggota keluarganya yang tewas dalam sebuah kebakaran hebat di Jalan Dewi Warna Gang IV RT 04/09, Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (29/11) pukul 23.30 WIB. Dengan sesekali menutupi wajahnya guna menahan tangis, ia mengaku tidak menyangka api kompor akan menyambar bensin yang berada cukup jauh dari sumber api tersebut. Malangnya, pria yang sehari-harinya menjajakan bensin eceran ini tak mampu menolong enam keluarga yang terjebak kobaran api.

Demikian Fuad, warga Jalan Dewi Warna Gang IV, saat ditemui Persda di kamar instalasi jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jumat (30/11). Fuad terpaksa kehilangan ibunya, Sarni (80), dua kakak, yaitu Masti (42) dan Suhaebah (38), seorang keponakan bersama anaknya, Maladewi (28) dan Rika (3), serta Erik. Keenam orang itu tewas dalam kebakaran yang ikut menghanguskan 32 rumah di Jalan Dewi Warna Gang IV. Termasuk diantaranya rumah Fuad dan ibunya.


Fuad mengatakan api diperkirakan berasal dari kompor yang kemudian menyambar bensin yang sedang dioplos. Pria yang memang sehari- harinya menjual bensin eceran itu tidak menyangka kalau hal itu bisa terjadi. Sebab, kompor berada cukup jauh dari kumpulan bensin. Kebakaran, lanjut Fuad, terjadi pada Kamis (29/11) sekitar pukul 23.30 WIB.

"Saya tidak menyangka api dari kompor itu bisa menyambar bensin mas. Padahal jaraknya cukup jauh. Kita ini kan keluarga kurang mampu yang sehari-harinya dapat uang dari jual bensin eceran mas," ujar Fuad saat ditemui di depan instalasi kamar jenazah RSCM, Jakarta, Jumat (30/11).

Kebakaran yang terjadi di Jalan Dewi Warna Gang IV RT 04/09 cukup merepotkan petugas Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Jakarta Pusat. Meski sedikitnya 18 mobil pemadam telah dikerahkan, pasukan penakluk si jago merah itu mengalami kesulitan untuk masuk ke perumahan. Akibatnya api dengan cepat melahap puluhan rumah yang ada di kawasan tersebut.
Menurut Fuad, saat kebakaran terjadi, enam anggota keluarganya yang tewas tengah menonton TV di lantai dua. Sementara itu Fuad sendiri tinggal terpisah di rumah yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal yang dihuni ibu, kakak, dan keponakannya.

"Saya tidak bisa apa-apa mas. Saya tidak sempat menyelematkan mereka. Sebelum itu saya menyelematkan keluarga saya dulu," ujarnya.

Ketua RW 09 Wahono, yang ikut membantu Fuad mengurusi jenazah keluarnya di instalasi jenazah RSCM, Jumat (30/11), mengatakan enam korban tewas terjebak di dalam kamar mandi saat api berkobar hebat. Perasaan sedih begitu terasa ketika melihat jenazah Maladewi yang tengah memeluk anaknya Rika.

Ditambahkan Fuad, berdasarkan rencana, enam anggota keluarganya yang tewas akan dimakamkan di Bogor Jawa Barat. Sebelumnya, jenazah akan dimandikan serta dishalatkan di suatu tempat dekat rumahnya. "Ibu rencanannya mau dimakamkan di Bogor," kata Fuad.

Pantuan Persda, enam jenazah yang dimasukkan dibawa kantong mayat berwarna kuning diberangkatkan dari instalasi jenazah RSCM menuju kediaman Fuad di Jalan Dewi Warna pada sekitar pukul 11.30 WIB. Sebelumnya jenazah tiba di RSCM pada pukul 03.00 WIB. Suasana duka mewarnai pemindahan jenazah yang dibawa secara bergantian dengan sejumlah ambulans. Beberapa warga ikut membantu Fuad dalam mengurus jenazah yang terlihat kehitaman dari balik kantong mayat. (*)


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net