Gempa Jebus Kemungkina Sifatnya Lokal
JAKARTA -- Kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pusat tidak mencatat adanya gempa bumi yang terjadi di daerah Jebus, Kabupaten Bangka Barat, pada Senin (21/11) malam lalu. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kalau fenomena alam yang sempat menghebohkan masyarakat di daerah tersebut benar-benar terjadi.
Begitu dikatakan Kepala Bidang Seismologi Teknik dan Tsunami BMG Pusat, Fauzi, saat dihubungi Bangka Pos Group melalui telpon, Rabu (14/11). Fauzi mengatakan gempa seperti dilaporkan masyarakat Jebus kemungkinan hanya bersifat lokal. Kejadian serupa pernah terjadi di daerah Situbondo, Jawa Timur, sekitar dua bulan yang lalu.
"Data-datanya enggak ada, kemungkinan gempa disitu hanya bersifat lokal seperti yang terjadi di Situbundo (Jawa Timur) sekitar dua bulan yang lalu," ungkap Fauzi.
Fauzi menyebutkan gempa bumi bisa saja tidak terdeteksi alat yang dimiliki BMG. Hal itu dikarenakan getaran yang ditimbulkannya tidak begitu kuat. Kemungkinan getaran gempa yang terjadi di Jebus hanya berkisar antara dua atau satu skala richter. Dan sifatnya hanya lokal dengan radius yang biasanya sejauh 20 Km.
"Seismograf (alat pendeteksi gempa-red) itu hampir sama dengan telinga. Kalau jaraknya dari pusat gempa terlalu jauh maka kemungkinan tidak bisa terdeteksi. Begitu juga kalau getarannya terlalu kecil," katanya.
Sebelumnya seperti diberitakan Bangka Pos Group pada edisi Rabu (14/11), warga beberapa desa di Kecamatan Jebus dipanikkan dengan getaran seperti gempa bumi pada Senin (12/11) malam. Getaran yang berlangsung singkat itu dirasakan masyarakat yang berada di pesisir pantai laut Jebus, seperti Dusun Penganak Desa Air Gantang, Dusun Jebu Laut Desa Kelabat dan Dusun Kampak Desa Jebus. Getaran itu juga sempat dirasakan warga di Parit Tiga Jebus, sekitar sembilan kilometer dari pesisir pantai Penganak Desa Air Gantang.
Kepala BMG Pangkalpinang Soehardie sebelumnya sempat membantah telah terjadi gempa bumi. Namun, kemarin, Soehardie mengatakan bahwa gempa yang mengguncang kecamatan Jebus dan sekitarnya merupakan imbas dari gempa bumi yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya sempat berkonsultasi dengan petugas meteorologi di Belitung. Dari data yang kita dapat, gempa di Jebus terjadi akibat imbas dari gempa yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat," ujar Soehardie saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (14/11).
Soehardie menambahkan gempa yang terjadi di Jebus kemungkinan terjadi akibat kondisi tanah di daerah itu cenderung labil. Sementara itu, gempa di Sukabumi berpusat di 7,18 Lintang Selatan- 107,08 Bujur Timur.
"Besarnya 5,1 skala Richter pada kedalaman 11 km dan 33 km Tenggara. Terjadi pada pukul 21.38.24 WIB. Sedangkan gempa di Jebus hanya imbasnya saja," tegasnya.
Beda Waktu
Pernyataan beda diungkapkan Neneng, Staf BMG Bandung, saat dihubungi wartawan harian ini, Rabu (14/11). Neneng mengatakan memang telah terjadi gempa di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Namun, gempa dengan magnitude 5,1 skala richter itu terjadi pada Selasa (13/11) sekitar pukul 21.38 WIB. Dan bukan Senin (12/11) pada waktu yang berdekata.
"Kalau untuk Senin (12/11) tidak ada gempa bumi yang terjadi di Sukabumi Mas. Setidaknya itu yang tercatat di kantor kita," kata Neneng yang menambahkan berdasarkan laporan yang diterima BMG Bandung, gempa di Sukabumi yang disebutnya hanya berimbas di daerah Sukabumi bagian barat saja.
Lebih lanjut, Fauzi menyebutkan pada Senin (12/11) sedikitnya tercata dua gempa bumi yang terjadi di dua titik berbeda. Pertama, gempa bumi terjadi di wilayah Tenggara Tarakan, Kalimantan Timur, dengan magnitude 5,5 skala richter. Gempa itu terjadi pukul 16.33 WIB di kedalaman 50 Km.
Disamping itu, gempa bumi juga tercatat di wilayah Timur Laut Bitung, Sulawesi Utara. Gempa dengan magnitude 5,2 skala richter dan kedalaman 90 Km itu terjadi pada pukul 08.36 WIB.
"Jadi tidak ada tercatat gempa terjadi di daerah yang anda sebutkan tadi. Kalau pun ada, seperti saya katakan mungkin sifatnya hanya lokal saja dan tidak begitu kuat sehingga tidak tercatat pada seismograf," pungkas Fauzi.
Disinggung apakah gempa di Jebus merupakan dampak dari aktifitas gunung berapi Anak Krakatau, Fauzi langsung menyangkalnya. Ia juga menyatakan kalau gempa itu juga bukan merupakan dampak dari sejumlah gempa yang terjadi di daerah pesisir Sumatera antara lain di daerah Bengkulu dan Padang, Sumatera Barat.
"Kecil kemungkinannya gempa di daerah itu bisa berimbas ke pulau Bangka," ujarnya. (h10/i3)
Comment Form under post in blogger/blogspot