Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Selasa, 04 Desember 2007

TNI Kaji Hibah Tanah dan Kelayakan

* Soal Pendirian Batalyon AD

Laporan Wartawan Bangka Pos M Ismunadi

JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Djoko Santoso menegaskan bahwa pendirian satu Batalyon TNI AD di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) baru sebatas rencana. Disamping tengah mengkaji hibah tanah yang diberikan pemerintah setempat, pihak TNI juga sedang menunggu hasil kajian dari Pemda terkait penempatan batalyon tersebut.

Demikian dikatakan Ketua Komisi I DPR RI Yusron Ihza Mahendra ketika ditemui Bangka Pos Group di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (4/12). Penegasan itu diperoleh saat Komisi I menggelar rapat kerja dengan Panglima TNI dan KSAD di ruang rapat Komisi I pada Senin (3/12) lalu.

"Jadi penempatan satu batalyon itu baru sekedar rencana. Belum ada keputusan apakah jadi didirikan di Babel atau tidak. Karenanya masyarakat tidak perlu resah sehubungan adanya isu-isu terkait pendirian batalyon ini," ungkap Yusron.


Anggota DPR RI asal Babel ini menyebutkan sebelum menghadiri rapat dengan Panglima TNI dan KSAD, ia mendapat kabar adanya keresahan masyarakat Babel khususnya di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Katanya, sejumlah rumah milik mantan karyawan timah di kawasan tersebut yang bakal ditempati oleh tentara sehubungan dengan penempatan satu batalyon TNI AD di sana.

Lebih lanjut, keresahan itu pun disampaikan Yusron kepada Panglima TNI dan KSAD yang hadir dalam Raker pada Senin (3/12) lalu. Keduanya mematahkan kabar dengan memberikan kepastian serta penjelasan seputar rencana pendirian batalyon TNI AD.

"Mereka (Panglima TNI dan KSAD) juga mengaku telah mendapat hibah tanah dari Bupati. Tapi saat ini mereka mengatakan sedang mempelajari juga masalah hibah tersebut. Pasalnya, menurut kabar juga bahwa tanah itu ada sebagiannya termasuk kawasan sawit. Jadi mereka tidak ingin gegabah untuk mendirikan batalyon di sana," ujarnya seraya menambahkan kalau Panglima dan KSAD tidak membeberkan nama Bupati yang telah memberikan hibah tanah kepada TNI.

Permintaan Pemda

Dalam raker bersama Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dan KSAD Jenderal Djoko Santoso, Yusron mencatat satu poin penting sehubungan rencana pendirian batalyon TNI AD di Babel. Rencana itu merupakan atas permintaan pemerintah daerah setempat. Sayangnya belum diketahui apakah atas permintaan Gubernur atau Bupati.

Meski demikian, adik kandung Yusril Ihza Mahendra itu mengatakan pendirian batalyon memiliki segi positif. Tidak hanya berguna memperkuat pertahanan, pendirian itu merupakan satu peningkatan bagi propinsi yang baru merayakan usianya yang ke-7 pada 21 November lalu.

"Saya tidak berbicara kalau kita akan perang dengan Malaysia atau Singapura. Tapi dengan penempatan batalyon itu tentunya kita dapat memperkokoh pertahanan terutama di darat," kata Yusron yang mengaku pendapat pesan apabila hasil kajian Pemda menyatakan batalyon tidak layak didirikan maka informasi itu kiranya disampaikan langsung kepada KSAD.

Disinggung proses realisasi pendiriannya yang dirasakan cukup lama, Yusron menjelaskan hal itu harus dimaklumi. Pendirian satu batalyon membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dibutuhkan pendirian markas dan juga asraman untuk prajurit. Sementara itu Departemen Pertahanan (Dephan) RI saat ini hanya memiliki anggaran yang kurang dari jumlah minimal yang harus dimilikinya.

"Anggaran minimal untuk Dephan itu sebesar 40 persen, tapi sekarang ini masih dibawah itu. Jadi harap dimaklumi saja," tandas Yusron yang sebelum sempat curiga kalau dibalik rencana pendirian batalyon, TNI punya maksud tersembunyi yaitu merebut lahan yang ada di Babel. "Tapi saya sudah memastikan bahwa niat seperti itu tidak ada," imbuhnya. (*)


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net