Pernyataan Aneh
DAHI Moestar Moes, perwakilan Barisan Penyelamat Beltim, sedikit berkerut. Perasaan heran pun menggelayut di hatinya tatkala membaca pernyataan Wakil Ketua DPRD Beltim Arpandi seperti dilansir Harian Pagi Pos Belitung pada edisi Rabu, 9 Januari lalu. Dalam pemberitaan tersebut, Arpandi mengatakan adanya kekeliruan. DPRD Beltim tidak ada menyatakan akan mendesak pemerintah daerah untuk mencabut izin PT BIA.
“Itu adalah pernyataan yang aneh. Padahal dua poin yang dibacakan ketua pimpinan rapat itu disaksikan 300 massa Barisan Penyelamat Beltim. Dalam rapat dengar pendapat sendiri, dari 20 anggota DPRD hanya dua yang tidak hadir. Arpandi sendiri hadir dalam rapat itu,” ungkap Moestar kepada Bangka Pos Group di kantor Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Jakarta, Senin (14/1).
Dua poin yang dimaksud Moestar adalah pertama, DPRD Beltim berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan masyarakat melalui Barisan Penyelamat Beltim. Poin kedua, Moestar menyebutkan pernyataan yang bertolak belakang dengan Arpandi. Terkait penerbitan SK Bupati tentang izin lokasi kepada PT HSBS dan PT BIA, maka DPRD akan mendesak pemerintah daerah untuk mencabut surat keputusan tersebut.
Kekecewaan lain dilontarkan Moestar saat membaca tanggapan Wakil Gubernur Babel Syamsudin Basari yang ikut memberikan komentar. Menurut Moestar, seyogyanya permasalahan yang terjadi di Beltim disikapi dengan arif dan bijaksana. Selain itu diharapkan tidak ada trik-trik yang terjadi seperti sekarang ini.
Ditambahkan dia, sikap yang tidak arif dan bijaksana akan berdampak ke masyarakat. Di samping membuat masyarakat jadi terpancing, hal itu juga membuat perpecahan di masyarakat karena dihadapkan pada pro dan kontra.
“Saya hanya sedikit mengingatkan kepada semua pihak, kita harus berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Jangan membuat pembodohan kepada masyarakat. Apabila kita tidak berani berbuat demikian, maka kita akan berlarut-larut dalam kesalahan dan kekeliruan serta kekhilafan,” tandasnya. (*)
Kekecewaan lain dilontarkan Moestar saat membaca tanggapan Wakil Gubernur Babel Syamsudin Basari yang ikut memberikan komentar. Menurut Moestar, seyogyanya permasalahan yang terjadi di Beltim disikapi dengan arif dan bijaksana. Selain itu diharapkan tidak ada trik-trik yang terjadi seperti sekarang ini.
Ditambahkan dia, sikap yang tidak arif dan bijaksana akan berdampak ke masyarakat. Di samping membuat masyarakat jadi terpancing, hal itu juga membuat perpecahan di masyarakat karena dihadapkan pada pro dan kontra.
“Saya hanya sedikit mengingatkan kepada semua pihak, kita harus berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Jangan membuat pembodohan kepada masyarakat. Apabila kita tidak berani berbuat demikian, maka kita akan berlarut-larut dalam kesalahan dan kekeliruan serta kekhilafan,” tandasnya. (*)
Comment Form under post in blogger/blogspot