Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Jumat, 14 Maret 2008

FMPBT Prihatin, Desak Tuntaskan Koba Tin

PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Forum Masyarakat Peduli Bangka Tengah (FMPBT) mendesak agar pemerintah daerah segera mengambil inisiatif untuk menuntaskan kasus penambangan oleh PT Koba Tin.

Langkah ini penting agar dampak penutupan sementara aktivitas perusahaan modal patungan dengan asing tersebut tidak bertambah luas di masyarakat Bangka Tengah. FPMBT melihat permasalahan menimpa PT Koba Tin masih terkatung-katung dan belum ada kepastian.

Aspirasi FMPBT disampaikan saat menggelar demo di DPRD Bangka Tengah, Kamis (13/3) pagi. Tak saja ke DPRD Bangka Tengah, pada hari yang sama, puluhan massa FMPBT melakukan hal serupa di DPRD Babel di Pangkalpinang.

Massa yang menumpangi dua unit bis tersebut diterima oleh Ketua DPRD Bangka Tengah Didit Srigusjaya, Bupati Bangka Tengah H Abu Hanifah, Waka Polres Bangka Tengah Kompol Zaidan serta didampingi beberapa anggota DPRD lainnya.

Dalam kesempatan ini Ketua FMPBT, Abdullah Halimi didampingi Sekretaris FMPBT, Fadli menyampaikan kondisi yang terjadi pada PT Koba Tin saat ini perlu disikapi dengan tegas dan tepat dalam pengambilan keputusan lebih lanjut.

“Beberapa dampak yang timbul diantaranya PHK yang dilakukan PT Koba Tin, terhentinya aktivitas TI masyarakat, kondisi ekonomi masyarakat yang mulai terganggu, kondisi keamanan sudah mulai tidak tenang dan banyak hal lain yang akan terjadi,” kata Abdullah Halimi.


Melihat kondisi tersebut, lanjut Abdullah, pihaknya memberanikan diri untuk ikut peduli dan menyampaikan aspirasi yang berkembang di masyarakat. “Kami rasa tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan dan dengan niat ikhlas,” ujar Abdullah.

Hal yang sama juga diungkapkan Abdullah di depan Ketua DPRD Babel Munir Saleh, Sekretaris Komisi C Zulkarnaen Syamsudin dan Kapolres Bangka Tengah AKBP Djuhandani Raharjo Puro yang kebetulan saat itu sedang berada di Polda Babel beserta pejabat lainnya.

Kedatangan FMPB ini sebelumnya sempat tertahan di depan kantor DPRD Babel dan tidak diperbolehkan masuk. Namun sesaat kemudian mereka diperbolehkan masuk dan menyampaikan aspirasinya yang langsung diterima Ketua DPRD Babel Munir Saleh beserta anggota dewan lainya.

“Kami atas nama Forum Masyarakat Peduli Bangka Tengah menyampaikan aspirasi kami karena kami yakin tidak ada persoalan yang tidak dapat kita selesaikan asalkan mau berusaha dan dengan niat yang ikhlas,” kata Abdullah.

“Saya dikasih rokok empat bungkus oleh anak. Katanya dapat dari pesangon dan tidak bisa kasih banyak karena di PHK. Terhenyak hati saya. Saya mau nangis dengarnya. Ternyata beginilah nasib anak-anak kami,” ungkap Abdullah dengan suara terbata-bata.

Mendapati keadaan ini, dia bersama rekan-rekan merasa bertanggung jawab menyampaikan aspirasi yang dialami karyawan Koba Tin. Dia berharap agar manajemen PT Koba Tin segera di ganti.

“Sementara sekarang lapangan pekerjaan susah. Kami melihat banyak dampak yang telah terjadi akibat terhentinya aktivitas di Koba Tin dan segera diambil tindakan,” ujarnya seraya berharap PT Koba Tin segera dioperasikan kembali dengan tetap menindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Terbentur Dirut

Pada kesempatan yang sama Kapolres Bangka Tengah menyatakan akan menindak lanjuti dan segera mengatasi permasalahan hukum Koba Tin ini secepat mungkin. “Masalah tuntutan hukum sampai saat ini proses masih terus berjalan dan kita tidak pandang bulu. Namun proses penyidikan sedikit terbentur karena direktur utama PT Koba Tin yang susah untuk ditemui. Sampai sekarang direkturnya belum menghadap. Kami juga sudah mengadakan upaya untuk menghadirkan dirut tersebut,” ungkap Djuhandani.

Permasalahan ini ujar Djuhandani dapat diselesaikan dengan baik. “Kita sikapi ini dengan arif dan bijaksana. Kalau inggin perubahan pasti perubahan itu akan terjadi,” tandasnya.

Ketua DPRD Babel Munir Saleh kepada sejumlah wartawan mengakui kontribusi PT Koba Tin terhadap masyarakat Bangka Tengah khususnya Koba memang kurang kelihatan.

“Selama ini pernah tidak mereka bangun sekolah, rumah ibadah. Mereka juga tidak memberikan kontribusinya terhadap masyarakat,” terangnya seraya mengatakan aspirasi masyarakat Bangka Tengah ini akan diteruskan melalui gubernur ke Menteri ESDM secepatnya.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Komisi C DPRD Babel Zulkarnanen Syamsudin bahwa aspirasi dari FMPB segera dibahas dan diselesaikan dengan cepat. “Kebetulan bulan April kita komisi C sudah ada Jadwal bertemu dengan Dirjen pertambangan salah satunya akan membahas masalah ini,”katanya.

Zulkarnaen juga berharap kepada masyarakat, khususnya masyarakat Koba agar tetap peduli dan dapat lebih bijaksana dalam mengambil tindakan. (byo/i2/i1)

Pernyataan FMPBT
  1. Meminta DPRD Bangka Tengah menindaklanjuti untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permaslahan yang terjadi saat ini di PT Koba Tin dengan tegas dan memperhatikan kepentingan umum masyarakat dan daerah.
  2. Meminta adanya keputusan yang jelas terhadap kelangsungan hidup perusahaan PT Koba Tin sebagai asset Bangka Tengah
  3. Meminta kepada DPRD Bangka Tengah untuk bersikap proaktif dalam menyikapi kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan PT Koba Tin kedepan, agar peroalan yang sama tidak terulang kembali,seprti adanya kebijkan PT Koba Tin dalam menerapkan system Sub-Con, sehingga menimbulkan dampak yang terjadi seperti saat ini
  4. Mendukung sepenuhnya penegakan hukum atas pelanggaran yang terjadi di PT Koba Tin
(Data : byo)

http://www.bangkapos.com/berita/f4e0f6833b0400c22400bf5e98eb2ab3/6935/baca/1/0/0/
1/2008/Maret/14/0


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net