Wulan Guritno Patah Arang jadi Caleg
Bagi saya, menjadi caleg bukan suatu hal yang mudah. Ada tanggung jawab yang besar sebagai seorang caleg. Karena itu, kalau ada kesempatan lagi, saya belum tentu mau.
— Wulan Guritno
ARTIS cantik Wulan Guritno sudah patah arang untuk maju menjadi calon wakil rakyat alias caleg di DPR. Namun, Wulan tak mau disebut kegagalannya menjadi caleg itu karena tuduhan dia menggunakan ijazah palsu.
Menurutnya, kegagalannya mengurus berbagai prosedur administratif untuk menjadi caleg dari PAN di Pemilu 2009 nanti semata karena keterlambatannya mengurus salinan ijazah aslinya di tempatnya menuntut ilmu dulu, di Inggris.
Senin (1/12) sore lalu, Wulan secara khusus mengundang wartawan ke sebuah restoran di kawasan Jl. Panglima Polim, Jakarta Selatan untuk menjelaskan sekaligus mengklarifikasi soal ijazahnya itu.
Kepada wartawan, Wulan memperlihatkan ijazah sekolahnya yang dikeluarkan Italian Conti Academy of Theater Arts Ltd, London. Menurut Wulan, dengan bukti ijazah tersebut dirinya memiliki salah satu syarat sah untuk menjadi caleg. Namun Wulan menyatakan belum tentu dirinya siap jika kelak di Pemilu 2014 dirinya kembali dicalonkan sebagai caleg. Yang jelas, untuk kegagalannya maju menjadi caleg di Pemuli 2009, Wulan mengaku tidak terlalu menyesal.
“Bagi saya, menjadi caleg bukan suatu hal yang mudah. Ada tanggung jawab yang besar sebagai seorang caleg. Karena itu, kalau ada kesempatan lagi, saya belum tentu mau. Saya harus mempertimbangkannya matang-matang dulu. Apalagi belum tentu Wulan yang sekarang adalah Wulan yang nanti,” katanya.
Menurutnya, kegagalannya mengurus berbagai prosedur administratif untuk menjadi caleg dari PAN di Pemilu 2009 nanti semata karena keterlambatannya mengurus salinan ijazah aslinya di tempatnya menuntut ilmu dulu, di Inggris.
Senin (1/12) sore lalu, Wulan secara khusus mengundang wartawan ke sebuah restoran di kawasan Jl. Panglima Polim, Jakarta Selatan untuk menjelaskan sekaligus mengklarifikasi soal ijazahnya itu.
Kepada wartawan, Wulan memperlihatkan ijazah sekolahnya yang dikeluarkan Italian Conti Academy of Theater Arts Ltd, London. Menurut Wulan, dengan bukti ijazah tersebut dirinya memiliki salah satu syarat sah untuk menjadi caleg. Namun Wulan menyatakan belum tentu dirinya siap jika kelak di Pemilu 2014 dirinya kembali dicalonkan sebagai caleg. Yang jelas, untuk kegagalannya maju menjadi caleg di Pemuli 2009, Wulan mengaku tidak terlalu menyesal.
“Bagi saya, menjadi caleg bukan suatu hal yang mudah. Ada tanggung jawab yang besar sebagai seorang caleg. Karena itu, kalau ada kesempatan lagi, saya belum tentu mau. Saya harus mempertimbangkannya matang-matang dulu. Apalagi belum tentu Wulan yang sekarang adalah Wulan yang nanti,” katanya.
Wulan menjelaskan, dirinya merasa perlu untuk menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi kabar miring menyangkut kisruh pencalonannya sebagai caleg tersebut karena dirinya juga ingin menghargai kedua orangtuanya yang telah menyekolahkannya. Langkah itu juga Wulan lakukan demi menghargai anak semata wayangnya, Shaloom Syach Razadee.
“Tapi dengan ini bukan berarti saya tidak menghargai mereka yang tidak sekolah. Bagi saya, ijazah ini pun sebenarnya tidak penting. Karena di dunia akting, ijazah ‘kan bukan hal yang terlalu dipentingkan,” tegas perempuan kelahiran Inggris, 14 April 1980 yang bakal menjadi calon istri Adilla Dimitri ini.
Kembali ke soal ijazahnya, Wulan mengaku baru menerima ijazahnya pada minggu lalu. Sebelumnya, ijazah Wulan yang derajatnya setara dengan ijazah SMA itu telah diambil orangtua Wulan dari sekolahnya di London, Inggris.
Kata Wulan, keterlambatannya menerima ijazah dari sekolahnya menimba ilmu tersebut dipengaruhi oleh perubahan sistem pendidikan di Inggris sana. Jika dulu siswa bisa langsung mengurus ijazah di mana dia menempuh pendidikan, kini penerbitan ijazah tersebut ditangani oleh sebuah lembaga yang menaungi semua lembaga pendidikan yang beroperasi di Inggris.
“Di Inggris sekarang ada satu lembaga yang tugasnya menyimpan semua ijazah yang dikeluarkan semua sekolah yang ada di sana. Karena itu, ngurusnya jadi agak lama,” tutur Wulan.
Di luar itu, diakui Wulan, memang ada alasan lain yang membuatnya telat mengurus ijazah tersebut. Namun itu sifatnya lebih ke masalah pribadinya. Wulan sendiri enggan mengutarakan yang dia maksud dengan masalah tersebut.
“Ijazah ini memang dikeluarkan Juli 1998. Tapi karena ada masalah pribadi yang tidak bisa saya ceritakan, makanya baru diambil sekarang,” bebernya. (Persda Network/mun)
—————————————————–
Awalnya hanya Simpatisan
WULAN Guritno tak memungkiri jika saat ini muncul fenomena artis yang ramai-ramai mendaftarkan diri menjadi calon legislatif (caleg) lewat jalur partai politik (parpol) untuk menuju kursi di DPR pada Pemilu 2009 nanti.
Wulan menganggap, fenomena itu sebagai hal wajar. Mencoba tetap berpikir positif, Wulan melihat teman-temannya sesama artis yang mencalonkan diri menjadi caleg juga tidak sembarangan mencalonkan diri. Mereka, kata Wulan, pasti memiliki kemampuan dan pengetahuan tertentu yang mereka andalkan untuk maju menjadi calon wakil rakyat.
Wulan sendiri sebelum resmi menjadi caleg dan gagal dalam seleksi administratif di Komisi Pemilihan Umum (KPU, mengaku sudah cukup lama menjadi simpatisan parpol. Setidaknya, sudah sejak tiga tahun lalu Wulan bergabung di sejumlah aktivitas Partai Amanat Nasional (PAN), parpol tempat Wulan memberikan simpatinya.
Mulanya, Wulan hanya simpatisan. Belum anggota resmi. Perlahan, ibu satu anak ini kemudian naik statusnya menjadi anggota. Wulan pun resmi memiliki kartu anggota dari parpol tersebut.
“Sampai saat ini saya masih berstatus sebagai anggota,” ujar Wulan yang saat memberikan klarifikasi tentang status ijazahnya tersebut didampingi oleh Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Viva Yoga Mauladi.
Soal ketertarikannya terjun ke dunia parpol, Wulan mengaku tujuannya demi menimba ilmu. Menurutnya, mereka yang bergabung di parpol tempatnya bernaung tersebut berasal dari berbagai latar belakang profesi. Karenanya, bagi Wulan, mereka bisa menjadi guru.
“Ada orang mudanya, pebisnis, politikus yang sebenarnya dan masih banyak lagi. Dari mereka ini saya bisa menimba ilmu. Karena itu saya memilih untuk menjadi anggota,” bebernya. (mun)
Wulan menganggap, fenomena itu sebagai hal wajar. Mencoba tetap berpikir positif, Wulan melihat teman-temannya sesama artis yang mencalonkan diri menjadi caleg juga tidak sembarangan mencalonkan diri. Mereka, kata Wulan, pasti memiliki kemampuan dan pengetahuan tertentu yang mereka andalkan untuk maju menjadi calon wakil rakyat.
Wulan sendiri sebelum resmi menjadi caleg dan gagal dalam seleksi administratif di Komisi Pemilihan Umum (KPU, mengaku sudah cukup lama menjadi simpatisan parpol. Setidaknya, sudah sejak tiga tahun lalu Wulan bergabung di sejumlah aktivitas Partai Amanat Nasional (PAN), parpol tempat Wulan memberikan simpatinya.
Mulanya, Wulan hanya simpatisan. Belum anggota resmi. Perlahan, ibu satu anak ini kemudian naik statusnya menjadi anggota. Wulan pun resmi memiliki kartu anggota dari parpol tersebut.
“Sampai saat ini saya masih berstatus sebagai anggota,” ujar Wulan yang saat memberikan klarifikasi tentang status ijazahnya tersebut didampingi oleh Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Viva Yoga Mauladi.
Soal ketertarikannya terjun ke dunia parpol, Wulan mengaku tujuannya demi menimba ilmu. Menurutnya, mereka yang bergabung di parpol tempatnya bernaung tersebut berasal dari berbagai latar belakang profesi. Karenanya, bagi Wulan, mereka bisa menjadi guru.
“Ada orang mudanya, pebisnis, politikus yang sebenarnya dan masih banyak lagi. Dari mereka ini saya bisa menimba ilmu. Karena itu saya memilih untuk menjadi anggota,” bebernya. (mun)
Sumber : Kelompok Koran Daerah Kompas-Gramedia, Edisi Rabu 3 Desember 2008
* Tribun Kaltim (www.tribunkaltim.co.id)
* Tribun Pekanbaru (www.tribunpekanbaru.com)
* Tribun Jabar (www.tribunjabar.co.id)
Comment Form under post in blogger/blogspot