Subscribe

Statistik Pengunjung

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Minggu, 14 Maret 2010

Rumah Rustam Sepi Sepanjang Hari

edisi: 23/Feb/2010 wib

PASCA penangkapan Rustam Mataris di Diskotek Crown Jakarta Barat, Kamis (11/2) dini hari lalu, kediaman anggota DPRD Babel dari Demokrat di Airitam Pangkalpinang itu lebih banyak sepi. Pantauan Bangka Pos Group, Senin (22/2) siang, tidak ada aktivitas yang terlihat di luar rumah bercat krem muda itu. Penghuninya pun seperti tidak sedang berada di tempat. Berapa kali wartawan mencoba mengetuk pintu rumah Rustam, tapi sampai beberapa menit tetap tidak ada jawaban.

Yang ada hanya sebuah mobil Ranger hitam keluaran Ford yang terparkir rapi di halaman depan dan dipayungi kanopi berwarna biru. Pintu rumah tertutup rapat, sedangkan beberapa jendelanya tampak ditutupi horden.

Aktivitas sedikit mencolok di warung internet (warnet) yang letaknya persis di sisi kiri rumah Rustam Mataris. Hal ini terlihat dari sejumlah pelanggan yang sedang mengakses internet di dalam warung tersebut.

Beberapa sepeda motor pelanggan diparkir di luar warnet. Dari keterangan warga setempat, warnet itu dikelola anak Rustam.

Menurut warga, sudah satu minggu ini pintu rumah Rustam Mataris tertutup rapat. Sepanjang hari situasi rumah permanen yang cukup megah itu terlihat sepi, pertanda tidak ada penghuni yang menempati.



Di rumah itu Rustam tinggal bersama istri keduanya serta dua orang pembantunya. Sedangkan tiga orang anaknya, dari dulu memang jarang datang ke rumah itu.

Penjaga warnet yang kebetulan sedang menggantikan saudaranya mengatakan bahwa tidak mengetahui banyak tentang keberadaan penghuni rumah tersebut.

“Sudah satu minggu ini sepi, dak de orang kalo e. Terakhir ku denger, mungkin tengah di Jakarta. Tapi dak tahu juga,” katanya.

Namun tetangga di sekitar kediaman Rustam, umumnya sudah mengetahui kasus yang menimpa Rustam. Mereka mengaku terkejut dan tidak mengira kalau Rustam terlibat kasus narkoba seperti yang diberitakan oleh media.

“Dak sapelah nyangka e. Rustam di sini terkenal juga sebagai warga yang cukup baik. Dia sering membantu warga yang susah dan masih sering bersosialisasi,” ucap Jaiyah (60), tetangga Rustam.

Dimata para tetangga, meskipun dianggap mempunyai karakter yang agak keras, Rustam dikenal sebagai tetangga yang cukup sholeh.

“Dia sering ke masjid dan ngazan di masjid itu,” tambah Jaiyah sambil menunjuk masjid kecil yang hanya berjarak tiga rumah dari kediaman Rustam.

Dikalangan tetangganya, Rustam lebih akrab dengan sebutan “pak haji” karena menurut tetangganya, sudah tiga kali Rustam berangkat ke Tanah Suci.

BK Masih Menunggu

Hampir dua pekan sejak penangkapan Rustam Mataris, Badan Kehormatan (BK) DPRD Babel belum mengambil tindakan apapun terhadap Rustam.

Wakil Ketua BK DPRD Babel Syahmin A Rasyid pun belum banyak berkomentar atas kasus narkoba melibatkan Rustam sebagai pemakai.

“Ntarlah, kami masih harus bertemu lagi dengan anggota BK yang lain untuk membahas tindak lanjut dan langkah-langkah yang akan diambil ke depannya.

Dan kalau pun nanti sudah ada perkembangan baru, kami akan melakukan konferensi pers ke media,” ujar Syahmin saat dikonfirmasi, Senin (22/2).

Sampai saat ini Syahmin mengatakan masalah ini masih tetap menjadi perhatian BK. Pihaknya juga menegaskan untuk tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dalam menyikapi kasus Rustam tersebut.

Alasannya, sampai sejauh ini BK belum juga dapat bertemu langsung dengan Rustam yang ditahan di rutan narkoba Polrestri Jakarta Barat.

“Meskipun pemberitaan dari media sudah banyak, tapi kami masih harus meminta keterangan langsung dari yang bersangkutan,” katanya.

Syahmin juga prihatin atas maraknya kasus narkoba di Bangka Belitung dan telah menyeret beberapa pejabat sebagai tersangka.

“Siapapun harus dihukum jika telah terbukti terlibat, baik itu pejabat, aparat atau masyarakat biasa. Semuanya sama,” tegas Syahmin.

Menunggu Proses Hukum

Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Prof A Mubarok menyatakan permasalahan anggota Partai yang terlibat tindak pidana diserahkan pada proses hukum.

“Kita tidak akan mencampuri masalah hukum, dan itu kan dibuktikan apakah dia konsumen atau korban, itu proses hukum yang menentukan,” kata Mubarok saat ditemui Bangka Pos Group, Minggu (21/2) di sela-sela kunjungan ke Pantai Pasirpadi Pangkalpinang.

Sementara, sanksi yang akan diberikan kepada anggota Partai Demokrat yang tersangkut pidana baru akan dikeluarkan setelah ada ketetapan hukum.

“Kita menunggu dari ketetapan hukum, maka baru dilaksanakan berupa sanksi di antaranya berupa pergantian antar waktu (PAW) atau dilakukan recall,” jelasnya.

Mubarok mengimbau kepada anggota Partai Demoktrat agar berhati-hati, karena bila salah langkah tidah hanya membuat fatal bagi yang bersangkutan, tetapi juga nama baik partai menjadi taruhan.

Menurut Mubarok, narkoba merupakan problem nasional dan bisa melibatkan siapa saja baik sebagai korban maupun pengguna.

Sementara Ketua DPD Partai Demokrat Babel Zulkarnain Karim mengatakan tindakan akan diberikan kepada Rustam Mataris bila yang bersangkutan dapat dibuktikan bersalah.

“Salah-benar itu ketentuan dari pengadilan, dan kita tunggu saja hasil dari pengadilan itu. Kita tidak bisa dong menghukum orang yang tidak bersalah, karena bersalah atau tidak itu bukan saya yang menentukan, tapi itu dari pengadilan,” tandas Zulkarnain. (k5/rya)

Sumber:
http://cetak.bangkapos.com/etalase/read/30033/Rumah+Rustam+Sepi+Sepanjang+Hari.html


Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Powered by  MyPagerank.Net